Label Cloud

Thursday, April 30, 2009

DPRD Minta Izin PT Mohosindo Dicabut

Minggu, 19 April 2009 | 23:34 WITA

BARABAI, MINGGU - Sejumlah fraksi di Dewan perwakilan Rakyat Daerah DPRD Hulu Sungai Tengah (HST) meminta pemerintah kabupaten setempat mencabut izin penggunaan jalan daerah kepada PT Mohosindo.

Fraksi Murakata melalui juru bicarannya Harlinan mengatakan kesepakan antara Pemkab HST dan PT Muhosindo terhadap penggunaan jalan daerah tiadk sesuai dengan peraturan yang berlaku serta merugikan masyarakat.

“Kami sepakat izin penggunaan jalan darah PT Muhosindo dicabut saja karena merugikan daerah,” katanya saat membacakan pandangan fraksi terhadap terhadap Raperda tentang APBD 2009, beberapa waktu lalu.

Ditambahkan Abdullah Islami dari Fraksi PAN, kesepakatan Pemkab dan perusahaan marmer tersebut yang dianggap tidak sesuai aturan dan merugikan masyarakat terkait penggunaan ruas jalan Birayang Kecamatan Batang Alai Selatan hingga ke Natih Batu tangga Kecamatan batang Alai Timur.

“Walau alan terus diperbaiki tapi mobil tronton milik PT Mohosindo tetap lewat sehingga perbaikian menjadi sia-sia karena jalan kembali rusak,’ ujarnya.

3 Isu Lingkungan di Hari Bumi Sedunia

Selasa, 14 April 2009 | 10:23 WITA

PELAIHARI, SELASA - Komunitas Siaga Kalsel menyerukan tiga isu lingkungan dalam rangka Hari Bumi Sedunia pada 22 April mendatang. Pertama, meminta instansi pemerintah d Kalsel termasuk di Kabupaten Tanah Laut (Tala) agar tidak menyetujui segala bentuk aktivitas yang berakibat pada kerusakan lingkungan.

Kedua, meminta pengurus parpol agar menindak tegas calegnya yang mendukung atau membekingi kegiatan yang menimbulkan kerusakan lingkungan. Ketiga, meminta intansi terkait melakukan pengawasan ketat,  tidak saling lempar tanggungjawab, dan berani bertindak tegas yaitu menutup usaha perusahaan yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.

PT Meratus Bakal Pasok 15% Bijih Besi ke Karakatau Steel

Selasa, 7 April 2009 | 11:55 WITA

BATULICIN, SELASA - Direktur Utama PT Krakatau Steel, Fazwar Bujang menegaskan, dalam satu tahun ke depan pabrik PT Meratus Jaya Iron and Steel sudah selesai, ditahun berikutnya akan mulai berproduksi.

Proyek pembangunan pabrik pengolahan bijih besi di Kabupaten Tanah Bumbu ini merupakan patungan PT Krakatau Steel dan PT Aneka Tambang (Antam) Tbk atau biasa disebut sebagai proyek Meratus. Proyek ini senilai US$ 65 juta dengan kapasitas 300.000 ton per tahun ini.

PT Krakatau Steel dan PT Aneka Tambang Tbk ini sepakat membangun perusahaan patungan untuk mengolah bijih besi di Tanah Bumbu yang dinamakan PT Meratus Jaya Iron and Steel.

PT Meratus Jaya Iron and Steel yang dibentuk April 2008 lalu komposisi kepemilikan  PT Krakatau Steel 66 % dan PT Antam Tbk  34%.

Beberapa waktu lalu, Fazwar mengatakan pabrik seluas 200 hektare yang berlokasi di wilayah Batulicin itu ditargetkan sudah mulai berproduksi pada Mei 2010. Dengan selesainya pabrik pengolahan bijih besi itu, ujar dia, kontribusi pasokan bahan baku dari Meratus terhadap PT Krakatau Steel akan mencapai 15%