Saturday, 11 August 2007 03:00
BANJARMASIN, BPOST - Enam dari 12 daerah aliran sungai (DAS) di Kalimantan Selatan (Kalsel) dalam kondisi sangat kristis, sedangkan empat DAS lainnya juga potensial kritis, akibatnya saat curah hujan tinggi, DAS-DAS tersebut tidak mampu mengendalikana luapan air sungai.
Informasi yang dihimpun dari Badan Pengendalian Dampak Lingkungan (Bappedalda) Kalsel, enam DAS yang kini kondisinya sangat kritis tersebut yaitu, DAS Barito dengan dua sub DAS yaitu Riam Kiwa dan Riam Kanan.
Selanjutnya DAS Tabanio dengan sub DAS Asam-Asam, Sawarangan dan Sabahur. Setelah itu DAS Kintap dengan sub DAS Kintap dan Kintap Kecil, kemudian DAS Satui terbagi dua sub DAS yaitu, sub DAS Satui Hulu dan sub DAS Satui Hilir.
DAS Batulicin yang terbagi menjadi sub DAS Batulicin dan sub DAS Sungai Dua kondisinya juga sangat mengkhawatirkan dan menjadi penyebab terjadinya luapan banjir di daerah Batulicin Tanah Bumbu sejak tahun 2006.
Terakhir yaitu DAS Cengal yang meliputi sub Das Cengal Hulu dan Cengal Hilir juga tidak lagi mampu menampung curah hujan yang cukup atau menjadi kekeringan pada saat kemarau.
Kepala Dinas Bappedalda Kalsel Rachmadi Kurdi mengungkapkan, keenam DAS tersebut merupakan daerah aliran sungai di empat kabupaten yaitu Kabupaten Banjar, Tanah Laut (Tala), Tanah Bumbu (Tanbu) dan Kotabaru, yang sejak 2006 selalu menjadi langganan banjir saat curah hujan dengan intensitas tinggi.
Kenapa kritis?, tambah Rachmadi, karena hutan di kawasan DAS tersebut kurang dari 30 persen yang diakibatkan oleh aktivitas penebangan liar, perladangan, kebakaran hutan dan lahan.
Juga akibat pembukaan areal tambang PETI dan pengolahan pertanian yang belum sesuai pola konservasi lahan. Sendimentasi sungai cukup tinggi yang mengakibatkan pendangkalan di sepanjang DAS membuat air sunga meluap dan terjadilah banjir.
Sementara itu, empat DAS lainnya yang potensial kritis yaitu, DAS Kusan dengan wilayah sub DAS kusan Hulu, Kusan Tengah, Kusan Hilir dan Cantung.
Selanjutnya DAS Pulau Laut, dengan wilayah sub DAS Semarang dan Sekojang, kemudian DAS Sebuku dan DAS Manunggal dengan wilayah sub DAS Manunggal Hulu dan Hilir.
Keempat DAS tersebut, tambahnya, kawasan hutannya tidak lebih dari 30 persen, dan beberapa aliran sungainya juga mulai mengalami pendangkalan dengan sendimentasi yang lumayan tinggi.ant
No comments:
Post a Comment