Sabtu, 9 Juni 2007
,-
BATULICIN - Desa Segumbang Kecamatan Batulicin, sangat tergantung terhadap kawasan cagar alam pesisir pantai. Maklum saja, sebagian wilayah desa ini berada di pesisir selat laut, sehingga Desa Segumbang melakukan rehabilitasi lahan mangrove dengan menanam bibit bakau seluas 100 hektar. Hasilnya, kawasan hutan bakau yang tumbuh dipesisir pantai hingga sekarang sangat besar manfaatnya bagi warga setempat.
Menurut Kepala Desa Segumbang H Abdul Wahid, keberadaan hutan tersebut menjadi tempat berkembang biaknya biota laut seperti beberapa jenis ikan dan biota laut lainnya yang menjadi sumber penghasilan nelayan.
“Hutan bakau juga berfungsi untuk mengurangi abrasi kawasan pesisir akibat gerusan ombak, sehingga para nelayan bisa memanfaatkan kawasan tersebut sebagai penopang peningkatan ekonomi warga setempat sekitar 450 KK yang sebagian besar bermatapencaharian sebagai nelayan,” papar Wahid, kepada koran ini, kemarin.
Sementara itu, rehabilitasi lahan mangrove yang dilakukan Desa Segumbang, sebut Wahid, dilakukan karena prihatin atas kerusakan kawasan mangrove di wilayah pesisir desa setempat.
Karena alasan itulah, dia bersama dengan warga desa setempat, khususnya yang bermukim tidak jauh dari kawasan pesisir membentuk Kelompok Pemerhati Mangrove.
Melalui kelompok ini, warga setempat telah melakukan rehabilitasi kawasan penyangga wilayah pesisir itu dengan melakukan penanaman bibit tanaman bakau atau mangrove. Kawasan yang ditanami adalah areal hutan mangrove yang rusak, seluas 100 hektar. (kry)