Selasa, 02 Januari 2007 01:42
Martapura, BPost
Sedimentasi lumpur di areal waduk PM Noor Riam Kanan selalu terjadi setiap tahun dengan ketebalan rata-rata 5 centimeter.
Kepala PLTA Riam Kanan Kardoyo mengatakan, sedimentasi itu kemungkinan disebabkan akibat permukaan tanah di hulu Sungai Riam Kanan sudah banyak yang gundul akibat semakin hilangnya hutan.
Parahnya, bendungan yang dibangun pada 1973 itu tidak dilengkapi saluran pembuangan lumpur.
"Memang, tidak ada saluran khusus untuk membuang lumpur. Yang ada, saluran biasa untuk membuang air di atas elevasi 60 meter dan saluran pembuangan air dari turbin pembangkit listrik. Diharapkan, lumpur yang ada di air turut terbuang bersama keluarnya air, itu saja," katanya.
Disinggung apakah ada pengukuran tingkat sedimentasi lumpur di dasar waduk, Kardoyo mengaku belum bisa dilakukan, karena terbatasnya alat dan tenaga ahli. Makanya, pengukuran sedimentasi hanya dilakukan di bibir waduk, saat air surut.
Dikatakan, volume sedimentasi dimungkinkan cukup besar karena volume air yang dibendung mencapai 15 juta meter kubik.
Jika air itu mengandung lumpur, maka sebagian lumpur akan tertahan dan sebagian lagi keluar bersama air buangan.
Sebelumnya, Direktur Lembaga Pengkajian dan Pengawasan Daerah (Lekawasda) Anang Syahrani mengharapkan agar DPRD Banjar menindaklanjuti hasil dengar pendapat dengan pihaknya beberapa waktu lalu soal PT Sompul.
"Kita tidak mendengar lagi ada rencana dewan menindaklanjuti hasil dengar pendapat yang digelar September tahun lalu.
Padahal, telah jelas kami beberkan bukti-bukti bahwa gundulnya hutan di kawasan hulu Sungai Riam Kanan akibat PT Sompul tidak mengusahakan hutan secara baik dan benar," jelasnya. adi
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Thursday, January 11, 2007
Tiap Tahun Lumpur Riam Kanan Bertambah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment