Label Cloud

Saturday, November 03, 2007

DAS Barito Paling Kritis

Rabu, 31-10-2007 | 22:16:11

  • Empat DAS di Kalimantan Tak Berfungsi

BANJARMASIN, BPOST - Sebanyak empat daerah aliran sungai (DAS) di Kalimantan dalam kondisi sangat kritis, sehingga kemampuannya menjaga ekosistem dan sebagai daya dukung terhadap lingkungan tidak bisa berfungsi maksimal.

Data tersebut sebagaimana disampaikan Kasubdin Pengembangan kelembagaan dan pengelolaan DAS dan rehabilitasi lahan, Departemen Kehutanan Nandang Sunarya, usai lokakarya pembentukan forum DAS Barito di Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (30/10).
Keempat DAS yaitu DAS Barito di Kalsel, DAS Kahayan, Kalimantan Tengah (Kalteng), DAS Kapuas di Kalimantan Barat dan DAS Mahakam di Kalimantan Timur.
Keempat DAS tersebut, tambahnya, kini tidak mampu lagi berfungsi secara maksimal dalam menjaga ekosistem dan kelangsungan hidup lingkungan di sekitar.
“Menjaga agar kondisinya tidak semakin parah, kami akan memprioritaskan penanganan DAS kritis tersebut dibanding DAS lainnya,” katanya.
Kerusakan DAS-DAS tersebut, tambahnya, terjadi karena adanya aktivitas pertanian, pertambangan, perkebunan dan lainnya di sekitar DAS yang tidak memperhatikan kaidah-kaidah konservasi.
Khusus di DAS Barito, penyebaran lahan kritis saat ini terjadi hampir di seluruh lokasi. “Hampir seluruh DAS Barito kini telah kosong,” katanya.
Total lahan kritis di DAS Barito tersebut kini telah mencapai 555 ribu hektare.
Selain itu, laju degradasi atau kerusakan lahan tidak  diimbangi dengan upaya gerakan rehabilitasi lahan (gerhan) secara maksimal dan seimbang.
Sayangnya, gerhan ini belum didukung secara maksimal oleh pemerintah kabupaten dan kota yang terkait. Para Bupati biasanya hanya mengetahui awal dilakukan Gerhan, tetapi bagaimana akhirnya rata-rata kurang peduli.
Selain gerhan, upaya lain yaitu dengan pembentukan Forum DAS yang telah ada pada 13 provinsi di Indonesia, di antaranya Sumatera Utara, Lampung, Jambi, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara dan seluruh daerah di Jawa.
Sedangkan di Kalimantan, hingga kini belum ada satu provinsi pun yang telah membentuk forum itu. ant

No comments: