Label Cloud

Sunday, March 23, 2008

Bekantan Segera Diisolasi

Sabtu, 22-03-2008 | 00:30:25

PELAIHARI, BPOST - Habitat bekantan di Tanah Laut semakin menyusut dan mulai membahayakan populai satwa langka yang menjadi maskot Kalsel ini. Mengantisipasinya, Dinas Kehutanan Tala akan melakukan isolasi.

Kepala Dinas Kehutanan H Aan Purnama, mengatakan, pengisolasian bukan berarti memagari kawasan hutan yang menjadi habitat bekantan.

"Tapi nanti kami akan menanam pohon-pohon yang menjadi makanan bekantan. Juga membangun beberapa unit tower untuk tempat mengawasi keberadaan bekantan, sekaligus sebagai tanda sehingga warga tahu lokasi itu merupakan kawasan yang dilindungi," katanya

Diwawancarai di ruang kerjanya, Rabu (19/3), Aan mengatakan antara lain jenis pohon yang akan ditanam yaitu rambai. Pohon rawa ini akan ditanam di kawasan hutan yang menjadi habitat bekantan.

Rambai adalah jenis kayu lokal khas Kalimantan yang hidup di pinggir sungai. Pohon ini bisa tumbuh besar dengan tinggi mencapai belasan bahkan puluhan meter. Pohon ini berbuah dengan rasa asam yang sangat disukai bekantan.

Aan mengatakan isolasi akan diupayakan terlaksana dalam tahun ini juga. Lokasi yang akan diisolasi, antara lain, kawasan bantaran sungai di Desa Kuala Tambangan Kecamatan Takisung dan Muara Asam-Asam Kecamatan Jorong.

Populasi bekantan di kedua tempat itu, sebut Aan, masih lumayan banyak. Saat dirinya melakukan peninjauan lapangan beberapa bulan lalu didapati beberapa kelompok bekantan yang sedang mencari makanan di pinggiran sungai.

Meski populasi satwa yang dilindungi itu masih banyak, namun keberadaannya mulai terancam menyusul semakin sedikitnya makanan. Selain itu, juga kian intensnya aktivitas warga (ladang berpindah, pengrajin atap daun nipah) yang aktivitasnya semakin mendekati habitat bekantan.

Selain di dua tempat itu, bekantan juga berkoloni di beberapa tempat di Tala. Yang telah terdeteksi yaitu di hutan di kawasan Sungai Swarangan, Kecamatan Jorong dan di Desa Panjaratan Kecamatan Pelaihari. (roy)

No comments: