PELAIHARI, BPOST - Pantai Tabanio, Kecamatan Takisung, Tanah Laut, kini semakin gersang menyusul musnahnya pepohonan alam di pantai setempat akibat gerusan abrasi. Sementara penghijauan belum bisa dilakukan secepatnya oleh dinas Kehutanan. “Kami prihatin sekali dengan kondisi di Pantai Tabanio itu. Namun kami juga belum bisa segera menghijaukan tempat itu, karena faktor teknis,” kata Kadishut Tala H Aan Purnama, belum lama ini.
Menurutnya, penghijauan harus dilakukan secara cermat dengan mempertimbangkan kondisi alam. Penghijauan di Pantai Tabanio bisa dilaksanakan jika pantai setempat telah dilengkapi bronjong (bangunan pemecah gelombang).
“Bertumbangannya pepohonan di Pantai Tabanio menunjukkan betapa sporadisnya abrasi. Jika pesisir pantai setempat langsung kami tanami pohon penghijauan, maka kemungkinan akan gagal. Pohon akan hanyut diseret gelombang,” kata Aan.
Dengan kondisi Pantai Tabanio saat ini, Aan berpendapat langkah pertama yang lebih tepat dilakukan adalah mengamankan pantai setempat melalui pembangunan bronjong. Jika bangunan pemecah gelombang ini telah dibangun diyakini abrasi bisa diatasi atau setidaknya diperkecil dampak gerusannya.
Apa yang dikatakan Aan bukan tanpa dasar. Beberapa desa di sekitarnya yang telah dilengkapi bronjong, seperti, Desa Pagatan Besar dan Takisung, kini telah terbebas dari ancaman abrasi. Sebelumnya abrasi di Pagatan Besar cukup parah hingga menelan beberapa rumah nelayan dan pekuburan.
“Jika nanti Pantai Tabanio telah dilengkapi bronjong, ombaknya tidak besar lagi, barulah penghijauan bisa dilaksanakan. Pertimbangan teknis seperti ini mesti diperhitungkan, supaya apa yang kita lakukan menjadi percuma,” ucap Aan.(roy) |
No comments:
Post a Comment