Senin, 08 Januari 2007 01:58:41
BERAGAM bencana yang menimpa Tanah Air menggugah nurani pencipta sekaligus penyanyi lagu-lagu balada, Franky Sahilatua. Awal Februari, laki-laki yang ahir di Surabaya 54 tahun lalu ini menggelar pentas seni bertajuk Jawa Batuk Darah Jawa Batuk Lumpur di Jakarta.
Franky mengaku prihatin atas kondisi bangsa yang sedang diluluhlantakkan oleh banyaknya musibah akibat murkanya alam. Alam terus saja disakiti, bahkan tragisnya, pemerintah tidak memiliki program dan kinerja yang kapabel guna mencegah terjadinya bencana alam. Selama ini masyarakat hanya disuguhi aksi-aksi pascabencana.
"Kita ingin sebelum terjadi korban. Selama ini kita selalu disuguhi respons kasus seperti hilangnya pesawat Adam Air, tenggelamnya kapal Senopati, lumpur Lapindo, dan asap. Nilai-nilai permasalahan justru dilupakan," kata pria yang memiliki nama asli Franklin Hubert Sahilatua ini.
Rencananya, pentas duka yang diisi dengan acara menyanyi, puisi, dan prosa itu digelar bersama Wahana Lingkungan Hidup (Walhi). Ini bukan untuk kali pertama Franky kerja bareng Walhi. April lalu, ayah dua putra ini pernah menghibur warga yang mengungsi ke Pos Pengungsian Dompol, Klaten, akibat semburan wedhus gembel (awan panas) Gunung Merapi. JBP/tar/ahf
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
No comments:
Post a Comment