Label Cloud

Friday, February 16, 2007

Perekonomian Kalsel Melesat 2007

Rabu, 03 Januari 2007 01:40:09

 

Banjarmasin, BPost
Tingkat pertumbuhan perekonomian di wilayah Kalsel diprediksi melesat tahun 2007, kata Kepala Bank Indonesia (BI), Endoong Abdul Gani di Banjarmasin, Selasa (2/1).

Indikasi membaiknya perekonomian Kalsel ditandai dengan banyaknya investor yang bakal masuk ke Kalsel, terutama di bidang batubara dan perkebunan.

Apalagi geliat perekonomian tersebut didukung dengan tingkat suku bunga perbankkan yang relatif lebih rendah, sehingga kontribusi sektor konsumsi dan kegiatan invesatasi diperkirakan akan jauh lebih meningkat.

Demikian juga dengan kegiatan ekspor, diperkirakan juga masih akan meningkat tajam, terutama komoditi batubara seiring masih tingginya tingkat permintaan dunia.

Sampai Oktober 2006, ekspor Kalsel tumbuh 41,1 persen, pertumbuhan ini lebih tinggi dibandingkan 2005 yang mencapai 28,7 persen, dan diprediksi pada 2007 akan jauh lebih meningkat.

Di sisi fiskal, tambahnya, pengeluaran pemerintah daerah diyakini juga akan memberikan kontribusi lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya dengan realisasi yang sesuai jadwal, terutama untuk perbaikan dan pembangunan infrastruktur daerah.

"APBD Kalsel 2007 kini telah diketok, sehingga Januari kemungkinan pemerintah sudah bisa melaksanakan kegiatan proyek pembangunan, ini pengaruhnya luar biasa bagi perputaran ekonomi Kalsel," katanya.

Keyakinan yang sama juga disampaikan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin, menurutnya pada 2007 telah banyak investor yang ingin menanamkan modalnya di Kalsel.

Hal ini karena Kalsel terbukti sebagai daerah yang sejuk menciptakan iklim investasi diberbagai bidang, baik perkebunan pertambangan dan lainnya.

"Pabrik chilmild atau bubur kertas di Kotabaru, tahun 2007 ini akan beroperasi, bahan bakunya bekerjasama dengan pengelola hutan tanaman Industri (HTI) dan PT. Kiani di Kabupaten Pasir Kaltim," katanya.

Beroperasinya pabrik bubur kertas tersebut, tambahnya, akan banyak menyedot tenaga kerja Kalsel, yang hingga kini menjadi salah satu persoalan serius pasca ambruknya industri kayu.ant

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: