Label Cloud

Friday, February 16, 2007

NELAYAN KOTABARU TAK JAYA LAGI Kulkas Digadai, Anak Berhenti Sekolah

Kamis, 04 Januari 2007 01:11

ENJENG, nelayan warga Desa Hilir Muara, Pulau Laut Utara, Kotabaru berjemur di pinggir kapal miliknya. Ia sedang merenung sambil mengamati kapalnya yang mangkrak di tepian Sungai Belingkar.

Dia mengaku sedang berpikir keras agar bisa tetap memberdayakan kapalnya sebagai tumpuan utama mengais rezeki bagi keluarganya.

"Nasib nelayan Kotabaru saat ini sudah tidak susah lagi tapi sangat susah. Bukan hanya saya yang mengalami tapi semua nelayan. Kapal ini sudah lama tak melaut, banyak penyebabnya tidak hanya karena ombak besar tapi karena harga solar naik, sementara harga udang tetap," kata Enjeng sambil menyingkap daun nipah yang menutupi geladak kapalnya.

Kapal nelayan jenis penarik dengan panjang 12 meter dan lebar 3,5 meter merupakan harapan utama Enjeng menyambung hidup. Pasalnya, kapal sejenis yang pernah dimilikinya dulu sudah dijual untuk melunasi hutang.

Untuk memperbaiki kapal, lelaki paruh baya ini menggadaikan kulkas di rumahnya. Kemudian, anaknya yang duduk di kelas tiga SDN Junjung Buih mau disuruh berhenti sekolah.

"Darimana biayanya untuk sekolah, untuk makan sehari-hari kami sudah hutang sana-sini. Yang penting anak saya bisa membaca dan berhitung, setelah itu tidak perlu lagi sekolah karena tidak ada biaya untuk beli seragam, buku dan lainnya," keluh Ejeng.

Masa kejayaan nelayan Kotabaru tampaknya memang sudah memudar. Ejeng yang dulu memiliki dua kapal dengan mesin 33 PK dan menunaikan ibadah haji saat ini pekerekonomiannya terpuruk.

Ejeng, harus berpikir ekstra keras guna menghidupi keluarganya. Lelaki beranak lima ini, mengaku akan menjadikan kapal nelayannya menjadi kapal pengangkut batu.

Dia akan berlayar di sekitar Sampanahan guna mengambil upah mengangkut batu sungai. Setiap kubiknya ia mendapat upah Rp35.000 dan sekali muat mampu mengangkut 9-10 kubik dipotong ongkos solar dan lain- nya. dhonny harjo saputro

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: