Label Cloud

Thursday, November 23, 2006

Banjir Ancam Jorong * Pemecahan Sungai Asam Asam ditunda * Warga harus waspada

Sabtu, 28 Oktober 2006 01:44:10
Pelaihari, BPost
Warga Desa Asam Asam Kecamatan Jorong dan sekitarnya harus tetap waspada pada musim penghujan tahun depan. Musibah banjir kemungkinan besar masih mengancam menyusul penundaan rencana pemecahan sungai setempat.

Penundaan program fisik tersebut ditegaskan Kadis Kimprasda Tala H Anang Aderiani Basuni, Jumat (20/10).

"Program itu tidak memungkinkan terakomodasi dalam perubahan anggaran 2006. Jadi, akan kita anggarkan dalam APBD 2007 mendatang."

Seperti diwartakan beberapa waktu lalu, banjir cukup besar melanda dan menenggelamkan ribuan rumah warga Desa Asam Asam. Tidak hanya itu, beberapa titik jalan arteri nasional di desa setempat juga putus selama beberapa hari.

Mencegah terulangnya musibah serupa, disolusikan memecah sungai setempat. Dengan begitu luapan air dari gunung pada musim penghujan cepat turun ke laut sehingga tidak sempat menggenang dan meluapi permukiman penduduk.

Kala itu, Dinas Kimprasda berjanji secepatnya akan melaksanakan rencana tersebut. Ditargetkan terlaksana pada 2006 melalui anggaran biaya tambahan (ABT).

Ternyata, pembahasan ABT berlarut-larut dan baru disahkan pekan tadi. "Waktu yang tersedia tidak memungkinkan lagi, hanya dua bulanan. Padahal, proses lelang saja menelan waktu 40 hari," sebut Anang.

Pemecahan sungai Asam Asam, beber Anang, bukan pekerjaan sederhana yang bisa dilaksanakan dalam waktu singkat. Lebih dari itu merupakan pekerjaan cukup besar dan menelan biaya yang tidak sedikit di atas Rp100 juta. Karenanya harus melalui proses pelelangan.

Pejabat eselon II di Bumi Tuntung Pandang ini memastikan pemecahan sungai Asam-Asam tersebut akan menjadi prioritas dalam proyek fisik tahun depan. Karenanya Anang mengimbau warga Asam Asam tidak perlu khawatir.

Pihaknya sendiri bahkan telah membuat perencanaannya. Beberapa pekan pasca banjir beberapa waktu lalu, beberapa staf teknis Kimprasda langsung diterjunkan ke lokasi guna menentukan model dan pola pemecahan sungai yang paling tepat.

Model yang dibuat ketika itu yakni memecah Sungai Asam-Asam yang ada dekat lokasi persawahan. Areal persawahan ini sekaligus difungsikan sebagai penampung luapan air. Sebagian luapan air lainnya akan mengalir ke laut. roy

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: