Thursday, 26 July 2007 02:40:09
KETUA Komisi III Bidang Pembangunan DPRD Kalimantan Selatan (Kalsel), Ir Gusti Perdana Kesuma, menilai kerusakan lingkungan terutama kawasan hutan kini cukup parah, akibat berbagai aktivitas, seperti perambahan hutan serta kegiatan usaha pertambangan.
Guna menghindari kerusakan lingkungan yang semakin parah, menurutnya, hendaknya dilakukan pemantauan dan penanganan secara dini terhadap kerusakan lingkungan.
Permintaan Gusti Perdana dikemukakan pada saat rapat kerja (Raker) bersama Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Kalsel di Banjarmasin, Rabu (25/7).
Untuk itu, Komisi III DPRD Kalsel yang juga membidangi lingkungan hidup akan memberikan dukungan perencanaan anggaran Bapedalda guna pembiayaan operasional dengan tugas dan fungsinya cukup berat dalam upaya menjaga keseimbangan serta kelestarian ekosistem.
"Dengan tugas-tugas yang cukup berat serta cakupan operasional cukup luas itu, kami minta Bapedalda dapat mengajukan usul anggaran sesuai kebutuhan riil disertai penjabaran perencanaan yang jelas atau rinci, sehingga Komisi III DPRD Kalsel dapat mem-back up usulan tersebut dalam rapat Panitia Anggaran (Panggar) Dewan nantinya," katanya.
Kepala Bapedalda Kalsel, Ir Rachmadi Kurdi MSP, selain menyatakan terima kasih atas perhatian anggota dewan, dalam Raker itu juga mengaku, belum mampu membuat perencanaan program sebanyak mungkin serta anggaran yang tinggi.
Ketidakmampuan tersebut karena dukungan sumber daya manusia (SDM) pada Bapedalda Kalsel yang masih minim, terutama tenaga ahli. Sebagai contoh dari 45 karyawan Bapedalda Kalsel saat ini hanya ada 10 tenaga ahli. ant