Tuesday, 23 December 2008 10:38 redaksi
BANJARMASIN - Menjawab desakan Wapres Jusuf Kalla yang marah atas mundurnya realisasi pendirian pabrik pengolahan besi besi di daerah ini, Gubernur Rudy Ariffin menurunkan tim yang diketuai Biro Umum Pemprov Kalsel.
Tim akan bertugas memastikan percepatan pembangunan Proyek Meratus berlokasi di Kabupaten Tanah Bumbu tersebut agar tepat waktu sesuai harapan Wapres.
"Saya telah menurunkan tim untuk langsung memantau perkembangan perusahaan peleburan baja, dan laporannya kini telah dilakukan pematangan lahan seluas 30 hekter dari yang seharusnya 200 hektar," kata Rudy Ariffin ditemui usai acara peringatan Hari Lingkungan, Senin.
Gubernur mengatakan telah mengirim surat kepada PT Meratus Jaya Iron & Steel --perusahaan konsorsium PT Krakatau Steel dengan PT Aneka Tambang-- untuk segera memulai pekerjaan di lahan yang telah disiapkan.
"Saya sudah menulis surat kepada PT Meratus Jaya, agar segera memulai pekerjaan. Sedangkan pemerintah daerah akan mempersiapkan Peraturan Daerahnya (Perda) tentang penyertaan modal," katanya.
Dengan adanya Perda tersebut, Pemprov Kalsel akan memiliki dasar yang kuat untuk ikut menanamkan saham dan menjadi salah satu pemilik dari proyek bernilai US$ 65 juta dan berkapasitas 300.000 ton per tahun itu.
"Kita tidak ingin terus menjadi penonton, seperti sektor pertambangan batubara yang terus dikeruk, sementara kita tidak mendapatkan apa-apa, karena tidak memiliki dasar dan kewenangan yang kuat," katanya.
Agar hal tersebut tidak terulang, akhirnya disepakati Pemprov masuk dalam penyertaan modal, dengan dasar hukum peraturan daerah yang kini sedang dalam pembahasan.
Dalam Perda tersebut, tambahnya, hanya akan dicantumkan bahwa Pemprov Kalsel telah melakukan penyertaan modal berupa lahan seluas 200 hektar, tanpa harus merinci masalah harga NJOP ataupun lainnya. Tentang harga tanah, tambahnya, akan dilakukan penghitungan melalui tim independen, untuk mengetahui berapa nilai penyertaan modal Pemprov Kalsel.
"Yang pasti kita tidak akan melepas lahan, tanpa ada aturan jelas, sehingga tidak akan terjadi kesalahan di kemudian hari," tegasnya.
Selain mempercepat pembangunan Proyek Meratus, Gubernur juga akan mempercepat pengajuan Perda ke DPRD.
"Besok, Selasa (23/12) Perda diajukan untuk pembahasan, saya harap DPRD juga bisa memahami masalah ini, sehingga Januari, Perda telah selesai dibahas dan diketok," katanya.
Sebagaimana diberitakan, dalam kunjungannya ke Banjarmasin, akhir pekan lalu, Kalla sempat marah karena Proyek Meratus mundur hingga 1,5 tahun.
Karena gusar atas keterlambatan realisasi pabrik pengolahan biji besi itu, Wapres yang datang beserta rombongan Menteri Perindustrian Fahmi Idris, Menteri ESDM Purnomo Yusgiantoro, Meneg BUMN Sofyan Djalil, Mendagri Mardiyanto, Menteri Perhubungan Jusman Syafi'i Djamal, Ketua MUI H Amidhan dan Dirut Bank BRI Sofyan Basir, sempat mengancan akan mengganti direksi PT KS.
"Masih banyak kok orang yang mau jadi direktur," kata Wapres saat berbicara di Kantor PT Pelindo III Banjarmasin.
Sebelumnya, dalam kunjungannya ke Banjarmasin, Juni silam, Komisaris PT KS Zacky Anwar Makarim juga sempat mengungkapkan rencana peletakan batu pertama (ground breaking) proyek prestisius ini akan diluncurkan bertepatan Hari Pahlawan 10 November 2008. Pada kenyataannya, Proyek Meratus kembali meleset dari jadwal.
"DPR, Gubernur, Bupati segera tanda tangan supaya bisa jalan," tegas Wapres yang berharap jangan sampai proyek ini tertunda cuma karena alasan administrasi.
Gubernur akhirnya menyebutkan Maret 2009 adalah harga mati terwujudnya pabrik PT Meratus Jaya dan tidak akan tertunda lagi. an/mb07