Tuesday, 20 January 2009 09:39
BANJARBARU - Masih belum adanya titik temu antara warga dan petani kelurahan Palam dan Bangkal kecamatan Cempaka dengan perusahaan pertambangan intan PT Galuh Cempaka terkait penutupan Handil Gantung yang dinilai merendam areal persawahan warga, diharapkan dapat disikapi secara arif dan bijaksana.
Salah satu pihak, khususnya warga dan petani setempat diminta untuk dapat menerima saran dan masukan agar saluran handil yang ditutup dibuka namun hanya sementara dan di ujicoba selama enam bulan guna mengetahui akar penyebab terendamnya areal persawahan warga.
"Saya pikir, solusinya adalah handil dibuka untuk sementara waktu atau di uji coba dulu selama enam bulan. Dari situ bisa dilihat dan dievaluasi langkah lanjut yang bisa diambil sehingga ke depan tidak lagi muncul masalah yang menjadi perdebatan warga dengan PT Galuh," ujar Ketua DPRD Banjarbaru, H Arie Sophian. Pihaknya tidak memihak siapa-siapa dalam permasalahan ini tetapi lebih dari sekedar keinginan mendudukan permasalahan sebenarnya terkait akar masalah yang menyebabkan areal persawahan menjadi terendam agar tidak memunculkan masalah lagi.
Dikatakannya, jika selama masa uji coba pembukaan handil selama enam bulan itu ternyata perkiraan warga salah dan areal persawahan tetap terendam maka hendaknya warga menerima dengan lapang dada jika handil kembali ditutup Galuh Cempaka sebagai pemilik lahan di sisi kiri dan kanan handil.
Ditambahkan Arie, seandainya keputusan pembukaan handil secara sementara atau tahap ujicoba ini disepakati maka pihaknya akan meminta agar Pemko Banjarbaru melalui Dinas Pekerjaan Umum (PU) yang membukanya sehingga tidak muncul masalah lagi.yoi/elo
Comments
Add
No comments:
Post a Comment