Wednesday, 14 January 2009 10:47 redaksi
BANJARBARU - Kalangan DPRD kota Banjarbaru mendukung pembukaan Handil Gantung di kelurahan Palam kecamatan Cempaka yang dikeluhkan warga dan petani setempat karena diyakini menyebabkan puluhan hektar areal persawahan mereka terendam air.
"Kami mendukung pembukaan Handil Gantung sebagaimana keinginan warga dan petani setempat. Diharapkan, handil dibuka dalam waktu dekat," ujar Ketua DPRD Banjarbaru, Arie Sophian kepada Mata Banua usai pertemuan dengan perwakilan warga dan petani kelurahan Palam di ruang rapat DPRD, Selasa siang.
Menurut Arie, selain untuk memenuhi keinginan warga, pembukaan Handil Gantung yang disebut-sebut warga dan petani sebagai biang kerok banjir yang merendam puluhan hektar areal persawahan ini, juga bertujuan mencari kebenaran atas keyakinan warga dan kajian teknis lembaga independen.
Sebagaimana diketahui, warga dan petani bersikeras meminta tanggul Handil Gantung dibuka karena menjadi penyebab utama terendamnya areal persawahan mereka. Di sisi lain, PT Galuh Cempaka yang memiliki areal tambang di kawasan setempat meyakini penyebab banjir bukan akibat penutupan handil karena penutupan sudah melalui kajian teknis lembaga independen dan pemko.
"Nah, untuk membuktikan mana yang benar, maka jalan keluarnya adalah dibukanya handil. Kami juga meminta Galuh Cempaka memenuhi keinginan warga dan petani ini karena sekarang mereka masih istirahat beroperasi," tukas Arie didampingi Ketua komisi III, H Bambang S Ronie.
Dikatakan Arie, guna mengetahui dampak dan perkembangan pembukaan handil, pihaknya meminta agar dilakukan percobaan selama enam bulan ke depan sehingga kondisi sekarang dan akan datang terlihat secara jelas. Jika semuanya jelas maka bisa diambil langkah yang dianggap benar.
"Jika penilaian warga benar dan areal persawahan mereka tidak lagi banjir maka kami siap merekomendasikan Handil Gantung dibuka permanen. Namun, jika handil dibuka tetapi tetap banjir dan Galuh Cempaka berencana menutupnya maka kami minta warga menghormati keinginan tersebut," tegas Arie.
Sementara itu, Amin, salah seorang perwakilan warga yang mengikuti pertemuan dengan wakil rakyat mengatakan, warga tetap meminta agar Handil Gantung dibuka karena diyakini sebagai penyebab utama terendamnya areal persawahan mereka.
"Saluran handil merupakan pintu pelepasan air sehingga jika dibuka kami yakin air cepat mengalir dan sawah tidak lagi terendam. Makanya, kami tetap meminta agar tanggul handil dibuka," kata Amin. Sementara, guna mencari titik temu antara keinginan warga dan kemauan PT Galuh Cempaka, rencananya Rabu hari ini di ruang rapat DPRD Banjarbaru digelar pertemuan kedua belah pihak difasilitasi anggota dewan yang diharapkan menghasilkan kata sepakat sehingga keduapihak sama-sama merasa puas atas keputusan yang diambil. yoi
No comments:
Post a Comment