Kamis, 13-12-2007 | 00:52:35
• Krakatau Steel di Batulicin, PT Semeru di Tala PELAIHARI, BPOST
Penegasan tersebut diutarakan Menteri Perindustrian Fahmi Idris ketika memberikan sambutan pada hari jadi ke-42 TanahLaut (Tala), Selasa (11/12) di Lapangan Tugu di Jalan Pancasila. Fahmi hadir di Tala bersama Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Taufiq Effendi.
Wilayah Kalimantan Selatan, beber Fahmi, sebenarnya telah dilirik sejak puluhan tahun silam. Hasil kajian, saat itu, ada dua daerah di Indonesia yang paling layak untuk dijadikan pusat pengembangan pabrik baja yakni di Sumatera dan Kalsel.
“Namun entah mengapa kemudian yang dipilih adalah Cilegon (Jawa Barat). Akhirnya di tempat inilah perusahaan baja milik negara, PT Krakatau Steel (KS), dibangun,” beber Fahmi.
Melihat perkembangan PT KS yang terus menurun dari tahun ke tahun, beberapa tahun lalu pemerintah mulai melakukan pembenahan hingga akhirnya muncul gagasan untuk memindahkan pusat industri baja di Kalsel. Gagasan itu direspon positif pemerintah yang tercermin dari persetujuan Wapres Jusuf Kalla.
Kalsel dipilih bukan tanpa perhitungan. Setidaknya daerah ini memiliki sumber daya tambang bijih besi yang cukup banyak. Di Tala saja, misalnya, dari luasan izin kuasa pertambangan bijih besi 1.500 hektare yang dipegang PD Baratala, produksi rata-rata per tahun mencapai 200-an ribu ton. Jika eksploitasi dilakukan secara maksimal bisa mencapai 300 ribu ton. Kadar besi (Fe) bijih besi di Tala yang paling tinggi yakni hingga 67.
Sejak saat itu, manajemen PT KS langsung menindaklanjutinya dengan melakukan survei lapangan ke sejumlah wilayah di Kalsel, seperti, di Tala, Tanah Bumbu, dan Kotabaru. “Laporan terakhir yang saya terima, PT KS akhirnya memilih Batulicin (Kabupaten Tanah Bumbu) untuk rencana lokasi pabrik bajanya,” papar Fahmi.
Tala juga patut berbangga. Pasalnya daerah ini juga telah dipilih oleh PT Semeru sebagai lokasi pabrik baja. Fahmi mengatakan PT Semeru adalah perusahaan swasta nasional ternama dan tidak diragukan lagi kemampuannya dalam pengembangan industri baja di negeri ini. roy
No comments:
Post a Comment