Rabu, 12 Desember 2007
Radar Banjarmasin
KOTABARU ,- Masalah air bersih juga dirasakan oleh warga Pulau Marabatuan di Kecamatan Pulau Sembilan. Krisis air bersih di pulau yang berjarak sekitar 12 jam perjalanan laut dari Kotabaru itu membuat resah warga setempat.
Sejumlah sumber air dari sumur saat ini hanya cukup untuk minum dan memasak. Sementara untuk mandi dan keperluan lainnya, warga terpaksa menggunakan air payau. Gejala penyakit gatal-gatal mulai dirasakan meski tidak mewabah, sebab ada warga yang tidak mandi hingga dua sampai tiga hari.
“Sepertinya memang banyak persoalan di pulau tempat kami tinggal ini. Tapi selama ini kurang banyak diketahui orang luar. Sekarang kami mengalami krisis air. Sudah sebulan terakhir air di sejumlah sumur warga mengering. Sumur sama sekali tidak mengeluarkan air tawar lagi,” jelas Maman, warga Pulau Sembilan.
Kebutuhan air bagi warga yang mendiami pulau yang dikelilingi Laut Jawa ini, seolah tidak terpenuhi pada musim tertentu. Khususnya saat hujan jarang turun seperti bulan November dan Desember sekarang ini. Meski sempat ada mendung bergelayut di atas langit Pulau Sembilan, namun hujan jatuhnya di laut sehingga tidak bisa mengisi sumur warga yang mulai kekeringan.
Saat ini saja, aku Maman, sejumlah warga ada yang rela menunggu dua hari sampai sumur mengeluarkan air. Kedalaman sumur sekitar lima meter biasanya setelah dua hari ditunggu hanya mengeluarkan air sekitar setengah meter. Cukup diambil selama keperluan dua hari saja, itu pun khusus untuk minum dan masak. Bagi warga yang sumurnya tidak mengeluarkan air sama sekali maka harus membeli air dengan warga lainnya dengan harga Rp500 setiap jeriken.
Apabila setiap kepala keluarga sehari membeli empat jeriken, maka sebulan warga harus mengeluarkan biaya tambahan membeli air bersih sekitar Rp60 ribu. Bagi warga tidak mampu, maka sehari hanya membeli air satu atau dua jeriken.
Di Pulau Marabatuan yang menjadi ibukota Kecamatan Pulau Sembilan dihuni sekitar 1.700 jiwa lebih. Kesulitan air bersih lainnya juga terjadi di sejumlah pulau lainnya seperti Pulau Maradapan, Pulau Matasirih serta Pulau Kalambau.
Sesuai nama pulaunya, kondisi geografis Pulau Marabatuan sendiri terdiri dari batuan cadas dan karang. Begitu kita menginjakkan kaki di pulau ini, yang
No comments:
Post a Comment