Jumat, 14 Desember 2007
Radar Banjarmasin
AMUNTAI,- Sampah terkadang dipandang hanya merupakan barang bekas atau sisa yang dianggap tidak terpakai lagi dan harus dibuang. Hasil penemuan terbaru, kenyataannya ada sebagian barang bekas atau sisa yang masih dapat dimanfaatkan lagi alias didaur ulang.
Nah, sampah yang bisa didaur ulang tersebut disebut sampah organik, kebanyakan berasal dari rumah tangga, warung, dan restoran. Sampah organik ini lah yang bisa dibuat sebagai bahan kompos melalui sistem aerob.
Hal diatas mengemuka saat diadakannya sosialisasi pemanfaatan sampah organik melalui sistem komposter aerob menjadi kompos, di Aula Kecamatan Amuntai Tengah, Selasa (11/12) tadi.
Kepala Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pariwisata HSU, Ahmad Musaddik saat kegiatan ini menjelaskan, proses pembuatan kompos ini terbilang mudah dan sangat ramah lingkungan. Caranya, sampah dipilih antara sampah bsah dan sampah kering. Sampah basah adalah sampah sisa makanan, sisa sayur buah yang lunak, dan daun yang berwarna hijau. “Sampah yang masih berukuran besar semuanya dirajang menjadi 2-4 centimeter, lalu sampah tersebut dimasukkan ke tong komposter aerob kemudian ditutup,” ujarnya sedikit menjelaskan. “Pengisian komposter dapat dilakukan sehari-hari dan dihentikan apabila sudah mencapai pipa atas pada komposter,” lanjutnya lagi.
Sistem pembuatan kompos dengan komposter aerob ini, menurutnya, banyak manfaat yang bisa diambil oleh warga masyarakat. Pertama, bisa mengurangi volume sampah rumah tangga hingga 20 persen. Kedua, mengurangi dampak bau kurang sedap di lokasi TPS. Karena sampah organik yang cepat busuk sudah berkurang dan yang tersisa tinggal sampah kering. “Manfaat ketiga, menghasilkan produk pupuk untuk skala kota akan memperpanjang usia pemanfaatan tempat pembungan akhir, karena sampah yang ditampung setiap hari akan berkurang 20 persennya,” beber Musadik.
Pada tahap awal uji coba ini, ujar Musadik, pihak Dinas Tata Kota, Kebersihan dan Pariswisata HSU menyedikan 250 tong komposter aerob di lima keluarahan di Kecamatan Amuntai Tengah yaitu Kelurahan Sungai Malang, Kebun Sari, Murung Sari, Antasari, dan Kelurahan Paliwara. Serta dua desa yaitu Palampitan Hulu dan Palampitan Hilir. “Empat orang tenaga ahli komposter aerob ini sudah kita punyai, 2 dari dinas kami, dua lagi dari SMKN 2 Amuntai, juga dari kader PKK, mereka lah yang nantinya memberikan penjelasan kepada warga kelurahan dan desa yang ada tong komposter aerob untuk uji coba tersebut,” ujarnya. (bie)
No comments:
Post a Comment