Selasa, 05 Desember 2006 03:45:42
Kota Minyak Yang Andalkan Agrobisnis
TABALONG memang tak bisa dilepaskan dari kekayaan alamnya yang melimpah ruah. Setelah produksi minyak mulai menurun, kabupaten paling utara di Kalsel ini, mengandalkan batu bara dan agrobisnis untuk mendongkrak pendapatan daerah (PAD).Berikut wartawan Banjarmasin Post Herlina Lasmianti memaparkan hasil pembangunan di kabupaten ini.
HARI ini Tabalong genap berusia 41 tahun. Di usianya yang makin dewasa itu, Bumi Sarabakawa di bawah kepemimpinan Drs Rachman Ramsyi MSi tak henti-hentinya mencari terobosan untuk kemakmuran rakyatnya.
Rachman menyadari Tabalong tak bisa hanya mengandalkan kekayaan sumber daya alam, yang lambat laun pasti habis. Untuk itu dia bertekad menjadikan Tabalong sebagai pusat agrobisnis dan perdagangan.
Untuk mewujudkan obsesinya tersebut, berbagai prioritas pembangunan terus dilaksanakan. Baik bidang pendidikan dan kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan, irigasi dan air bersih.
Tabalong dengan luas wilayah 3.946 kilometer persegi dengan jumlah penduduk 174.178 jiwa juga diarahkan pada pemberdayaan ekonomi rakyat, yakni mengupayakan agar perekonomian masyarakat berjalan dinamis.
Apalagi letak Tabalong cukup geografis strategis, berbatasan dengan Provinsi Kaltim, di bagian Selatan berbatasan dengan Kabupaten Hulu Sungai Utara dan bagian Barat dengan Provinsi Kalteng.
Beberapa misi pun mulai diterapkan untuk menjadikan Tabalong sebagai pusat agrobisnis dan perdagangan. Salah satunya melalui upaya peningkatan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan untuk peningkatan mutu pelayanan kepada masyarakat.
Selain itu membina dan mengembangkan lembaga dan sumber daya manusia secara kreatif dan optimal, terutama sektor pertanian dan kehutanan, perhubungan (infrastruktur jalan dan jembatan), industri dan perdagangan, pendidikan serta kesehatan.
Bupati Rachman Ramsyi menyadari, untuk mewujudkan kepemerintahan yang baik memang perlu waktu. Secara bertahap sistem yang ada baik menyangkut birokrasi dan sebagainya akan ditata kembali.
Ada tiga pilar penyangga dalam mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) untuk terciptanya pusat perdagangan dan agribisnis. Yakni pemerintah yang baik, dunia usaha yang baik dan masyarakat yang mendukung.
Wajar jika Tabalong yang sudah berusia 41 tahun pada 1 Desember 2006 ini sebagai ajang evaluasi terhadap pekerjaan yang telah dilakukan, termasuk pembangunan.
Sekretaris Daerah Drs Akhmad Bakhit bahkan menerjemahkan kepemerintahan yang baik dengan terwujudnya efisiensi dan efektivitas. Karena itu sistem yang ada saat ini akan diperbaiki secara perlahan, termasuk mewujudkan transparansi meski memerlukan waktu cukup panjang.
"Transparansi akan terwujud, namun perlu waktu panjang. Kita juga akan memperbaiki sistem yang ada secara bertahap guna mewujudkan pemerintahan yang baik, efektif dan efisien," ujar Sekda.
Tabalong merupakan pusat pengembangan Segitiga Emas menyusul adanya kerja sama di semua sektor antara Barito Selatan, Tabalong dan Pasir (Kalimantan Timur).
Sektor pertanian dan perkebunan menjadi prioritas yang harus segera dikembangkan, agar Tabalong bisa menjadi pusat perdagangan melalui potensi karet.
Awal 2007 mendatang, pabrik crumb rubber yang investasinya mencapai Rp100 miliar mulai beroperasi, begitu juga pabrik kelapa sawit (CPO) milik PT Astra.
Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Perkebunan Ir M Saleh menyebutkan, sampai saat ini sudah sekitar 990 hektare lahan karet yang diremajakan. Produksi bibit mencapai 2 juta setiap tahunnya.
"Potensi perkebunan kita seperti karet cukup besar. Itu menjadi modal untuk mewujudkan Tabalong sebagai pusat agribisnis dan perdagangan," ujar Saleh.
Potensi sektor pertanian dan perkebunan, padi mencapai 117.931 ton dengan luas lahan 40.476 hektare dan karet 25.727 ton dengan luas lahan 45.874 hektare.
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Monday, December 25, 2006
41 Tahun Tabalong
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment