Label Cloud

Sunday, December 24, 2006

Sungai Tabonio Dikeruk Lagi

Selasa, 21 Nopember 2006 01:38:58
Pelaihari, BPost
Mengantisipasi kemungkinan kekritisan debit air pada musim kemarau tahun depan, Sungai Tabonio akan dikeruk lagi. Manajemen PDAM Pelaihari mengesampingkan keberadaan waduk eks pabrik gula.

"Saya telah mengusulkan kepada Bupati agar Sungai Tabonio dikeruk lagi. Ini penting untuk menjaga kecukupan debit air di musim kemarau di masa mendatang," tukas Plt Dirut PDAM Pelaihari H Dwi Wahatno Bagio BE SSos.

Pengerukan tersebut mendesak dilakukan mengingat tingginya tingkat sedimentasi (pendangkalan). Apalagi sekarang di bagian hulu sungai mulai marak penambangan bijih besi, selain penambangan emas rakyat yang telah berlangsung sejak puluhan tahun silam.

Sungai Tabonio sampai sekarang masih menjadi bahan baku utama PDAM Pelaihari. Sebagian bahan baku lainnya didapat dari air terjun Bajuin dan sumur artesis.

Sejumlah kalangan di Pelaihari sebenarnya menyarankan agar PDAM Pelaihari mencari sumber bahan baku lain. Ini mengingat kondisi Sungai Tabonio yang cenderung terus mengalami penurunan kuantitas dan kualitas.

Akibat tingginya tingkat kekeruhan di musim kemarau saja, biaya produksi berlipat ganda. Seperti kebutuhan tawas dari 50 kilogram menjadi 250 kilogram per hari. Belum lagi hasil lab yang memperlihatkan tingginya kadar Fe (besi) hingga jauh melampui ambang batas baku mutu.

Waduk eks pabrik gula milik PTPN XIII di Desa Ambungan Kecamatan Pelaihari banyak dirujuk oleh sejumlah kalangan sebagai alternatif bahan baku. Namun ini dikesampingkan oleh manajemen PDAM Pelaihari.

"Saya sudah lihat waduk itu. Itu juga tidak akan tahan jika kemarau panjang. Jadi, lebih baik menjaga dan mengamankan Sungai Tabonio saja. Apalagi IPA (instalasi pengolahan air) kita sudah ada di sana," sebut Wahatno.

Menurutnya Sungai Tabonio cukup dikeruk lagi sepanjang 5 kilometer, meneruskan kerukan 3 kilometer beberapa tahun silam. Selain akan menambah debit air dalam jumlah besar, juga akan mengurangi aktivitas penambangan emas.

"Jadi pengerukan akan memberikan dua manfaat sekaligus. Kita tidak perlu konfrontasi untuk mengatasi penambangan emas itu, tapi cukup dengan pengerukan. Jika air dalam, praktis mereka tidak akan bisa beraktivitas di sungai lagi," sebut Wahatno.

Bupati Tala Drs H Adriansyah saat jumpa pers dengan wartawan, pekan tadi menegaskan, dirinya menyetujui pengerukan kembali Sungai Tabonio.

"Saya juga berharap rehabilitasi jaringan PDAM tahun ini berlangsung lancar. Saya harapkan ini didukung penuh oleh semua pihak, karena ini demi memenuhi hajat orang banyak (masyarakat). Kita sudah bisa mengatasi keterbatasan telekomunikasi dan listrik, tinggal air yang belum," kata Aad. roy

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: