Selasa, 28 Nopember 2006 03:01:35
* Batola dalam cekungan potensial migas
Batola, BPost
Lokasi semburan lumpur di Desa Kolam Kanan, Barambai, Batola, Kalsel bukan tempat yang baik dan aman untuk dikunjungi. Selain memproduksi lumpur dan air, sumur tersebut juga mengandung bahan beracun berbahaya (B3).
Dijelaskan Plh Kadistamben Kalsel Heryozani Dharma, Senin (27/11), berdasarkan hasil penelitian Distamben Kalsel bersama PT Arutmin Indonesia Satui, tepat di atas sumur Barambai tersebut terdeteksi CH4 (methana) 26,6 persen, CO (karbon monoksida) 5 PPm dan O2 (oksigen) 18,4 persen. Sedangkan, H2S (gas berbau sulfur atau belerang, Red) masih 0 PPm. "Yang harus diwaspadai secara serius adalah CH4 dan CO, karena berbahaya bagi manusia," ujar Yoyo, sapaan akrab Heryozani.
CH4, adalah gas yang mudah terbakar. Sedangkan CO adalah gas beracun yang tidak berwarna dan tidak berbau. Kalau terhirup dapat menimbulkan sesak nafas bahkan meninggal.
"Yang termasuk zona berbahaya hanya di sekitar pusat semburan. Di luar pusat semburan atau masih di dalam tanggul (50mx50m), tidak berbahaya. Karena persentase gas yang keluar sudah kurang atau terurai. Untuk CH4 turun menjadi 3,5 persen dan O2 meningkat menjadi 20,1 persen," jelas Yoyo.
Meski demikian, pintanya, lokasi sumur lumpur harus dijauhi. Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan pihaknya telah meminta aparat mengisolir lokasi.
Pantauan BPost di lokasi, Senin (27/11), sumur masih menyemburkan lumpur setinggi 50-75 sentimeter, namun tidak ada penambahan volume lumpur.
Warga pun masih banyak yang mengunjunginya. Bahkan ada yang nekat melintasi police line.
Yoyo mengatakan menghentikan atau menutup sumur, mudah saja dilakukan dengan kayu, batu atau pasir.
"Hanya saja dalam penanganan gas ini kita harus sesuai protap. Kita harus hati-hati menangani gasnya. harus jelas gas apa saja yang muncul dari sumur itu kemudian sumbernya darimana," katanya.
Cekungan Barito
Yoyo pun mengungkapkan adanya dugaan gas yang keluar dari sumur lumpur Barambai adalah migas, mengingat Batola termasuk dalam Cekungan Barito.
"Di Kalsel terdapat dua cekungan atau tempat terdapatnya potensi sumber daya migas di dalam bumi. Cekungan Batola dan Cekungan Asam Asam yang sudah berproduksi. Batola masuk Cekungan Barito, tapi belum bisa dipastikan di dalamnya ada gas atau tidak, kita masih meneliti," ujar Yoyo.
Cekungan Barito membentang sepanjang sebelah Barat Pegunungan Meratus. Tepatnya dari Banjarmasin ke arah Utara hingga ke sebagian Kalteng. Sebaliknya, Cekungan Asam Asam adalah daerah di sebelah Timur Pegunungan Meratus.
"Nah, Batola terletak pada peta temuan potensi sumber daya mineral berjenis gas di Cekungan Barito tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada kesimpulan yang menguatkan kalau Batola pun memiliki potensi migas," ujarnya.
Saat ini, hanya di Tanjung Raya, Tabalong saja yang mampu berproduksi. Hingga 2003 sudah ada 19,532 juta meter kubik migas yang dihasilkan. Sementara cadangan yang dapat diproduksi ada 27 juta meter kubik. mdn/niz
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Sunday, December 24, 2006
Barambai Mengandung B3
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment