Minggu, 14 Januari 2007 Radar Banjarmasin
BANJARMASIN,- Meski terdapat banyak sungai di Kalsel, bukan jaminan pelayanan air untuk masyarakatnya terpenuhi. Pelayanan dan penyediaan air bersih bagi mayoritas daerah di Kalsel ini masih jauh dari standar, hingga berada di bawah 50 persen.
Lemahnya kualitas pelayanan dan penyediaan air bersih selama ini, diakui Pemprov Kalsel sendiri. "Penyediaan air bersih dan limbah bagi masyarakat Kalsel belum sepenuhnya dapat terlayani optimal oleh Pemkab/Pemkot. Masih ada beberapa wilayah yang pelayanannya masih berada di bawah 50 persen," beber Kepala Dinas Kimpraswil Kalsel Ir Arsyadi ME saat membacakan sambutan Gubernur Kalsel Rudy Ariffin pada acara Musda (Musyawarah Daerah) I GAPKAINDO (Gabungan Perusahaan Kontraktor Air Indonesia), kemarin.
Padahal, paparnya, pada tahun 2006 lalu Pemprov sudah memberikan dana stimulan kepada Pemkab atau Pemkot untuk dapat meningkatkan kinerjanya, sehingga paling tidak dapat mencapai 80 persen pelayanan air bersih bagi masyarakatnya bisa terpenuhi. Namun pada kenyataannya tetap saja jalan di tempat alias belum terlihat ada kemajuan yang signifikan. Karena itu, dengan adanya GAPKAINDO, Pimprov Kalsel berharap dengan terjalinnya kerjasama antara keduanya dapat mencapai target pelayanan yang maksimal.
Di Kalsel ini, GAPKAINDO membuka cabangnya di 9 daerah yakni HST, HSU, HSS, Tabalong, Banjarmasin, Batola, Tanah Laut, Kota Baru, dan Tapin. GAPKAINDO Kalsel ini berkomitmen akan membantu secara maksimal dan profesional kepada seluruh pengguna jasa mereka, khususnya PDAM. "Kita siap untuk merealisasikan semua kebutuhan PDAM di Kalsel ini dengan kemampuan dan teknologi yang kita miliki saat ini," tandas Sekjen GAPKAINDO, Pingky Shariefuddin. (dla)
No comments:
Post a Comment