Label Cloud

Monday, March 26, 2007

Tanggul Di Lungau Jebol

Senin, 05 Februari 2007 01:35

* Sawah Puso 857 Ha

Kandangan, BPost
Akibat terus meningkatnya debit air di aliran sungai di Kabupaten Hulu Sungai Selatan atau HSS, sebuah tanggul di Desa Lungau Kecamatan Kandangan jebol. Pantauan BPost, Minggu (4/2), tanggul tersebut hanya berupa tanah hasil pengerukan.

Tanggul tersebut dibuat untuk menahan air agar tak meluap ke areal yang ditanami padi dan palawija maupun demplot kelapa sawit Dishutbun setempat. Namun akibat hujan deras mengguyur seluruh wilayah HSS, debit air melonjak drastis dan kian deras alirannya.

Akibatnya tanggul di Lungau tak mampu menahan air lagi dan jebol akhir Januari lalu. Bahkan tanggul jebol hingga sekitar 70 meter sehingga merendam puluhan hektar areal pertanian milik warga.

Warga memprediksi, apabila sawah mereka terus terendam hingga dua minggu ke depan, maka padi yang telah ditanam akan rusak atau puso. Jebolnya tanggul itu sudah dilaporkan warga ke Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan PU HSS.

Berdasarkan data di dinas bersangkutan, di wilayah Lungau dan desa sebelahnya Sungai Kupang, areal pertanian terendam mencapai 149 hektar. "Ini pantauan kami terakhir pada 29 Januari yang lalu," kata Kasyful Anwar, Kabid Sarana dan Prasarana Distanpangan HSS.

Apabila sawah tersebut terus terendam maka diperkirakan bakal mengalami puso. Kerugian yang akan timbul diestimasi sekitar Rp900 juta lebih. Untuk daerah Lungau dan sekitarnya pihak dinas mengakui juga mendapatkan laporan mengenai jebolnya tanggul. Namun Kasyful mengatakan panjang tanggul yang jebol hanya sekitar 50 meter saja.

Sementara di HSS, sawah yang sudah dipastikan mengalami puso melonjak drastis hingga mencapai 857 hektare. Sawah puso berada di wilayah Daha Selatan, Utara dan Barat serta Kecamatan Kandangan. Distanpangan menghitung kerugian yang timbul akibat sawah puso di HSS saat ini sudah mencapai Rp6,4 miliar lebih.

Sebelumnya, jumlah sawah puso pada pertengahan Januari hanya 567 hektare. Sementara saat ini luas tanam padi surung (masa tanam musim hujan) di HSS sebanyak 9.542 hektare. Luas areal terendam diperkirakan bakal terus bertambah hingga akhir musim hujan mendatang.

Sementara Kadinkessos HSS, Drs Irianto MAP mengatakan sampai saat ini genangan air memang belum mencapai rumah-rumah penduduk. Tapi tak menutup kemungkinan apabila hujan terus turun air akan masuk ke dalam rumah. Dinkessos sudah mulai siaga satu terhadap kemungkinan bencana banjir.

"Daerah rawan bencana terus kita pantau seperti di beberapa wilayah Kandangan, Angkinang, Daha Selatan, Daha Utara dan Kalumpang," katanya.

Juga sudah disediakan bantuan tanggap darurat berupa Sembako, alat dapur, tenda pengungsi, bed 200 buah serta keperluan untuk dapur umum korban bencana. Anggaran 2007 ini disediakan buffer stock untuk sebanyak 650 kepala keluarga korban bencana alam.

Sedangkan peralatan operasional yang dimiliki Dinkessos saat ini berupa tiga buah perahu karet bermesin, dua buah speed boat, serta pelampung 12 buah. ary

No comments: