Jumat, 04 Mei 2007 01:45
BANJARBARU, BPOST- Dua tahun beroperasi, Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga kini tak mempunyai Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal). Ironisnya, selain TPA, RSUD Banjarbaru juga tak memilikinya.
Padahal kedua tempat ini sangat rentan sekali dampak lingkungan yang ditimbulkan. Apalagi rumah sakit tipe C tersebut berada di tengah kota yang dikelilingi rumah penduduk.
Kepala Dinas Pertambangan dan Lingkungan Hidup Joko Hardiono mengakui, hingga sekarang TPA hanya memilik Usaha Kelola Lingkungan (UKL) dan Usaha Pemantauan Lingkungan (UPL).
"Kalau Amdal memang belum ada. Sekarang ini baru mulai kita usahakan," ucap Joko. Untuk membuat Amdal menurutnya tak bisa sembarang, karena perlu dilakukan berbagai macam uji dan beberapa kali presentasi.
Uji yang dilakukan meliputi uji tanah, uji satwa dan terhadap lingkungan sekitar.Usaha mengurangi dampak lingkungan diupayakan dengan tak menumpuk sampah begitu saja, tapi diolah dan kemungkinan dikelola pihak swasta.
Rencana pembelian alat untuk mengolah sampah langsung di TPA segera direalisasikan. "Dengan adanya alat itu diperkirakan volume sampah bisa dikurangi," urainya.
Joko menandaskan sudah memasukkan Anggaran Biaya Tambahan (ABT), yang diperkirakan menghabiskan sekitar Rp 100 juta untuk membuat Amdal tersebut.
Mengenai amdal rumah sakot, "Kalau UKL dan UPL sudah ada tapi amdalnya belum. Kita targetkan di tahun 2008 sudah ada," kata Joko. Salah satu penyebab belum dibuatnya Amdal, menurutnya karena bangunan RSUD sebelumnya masih dalam tahap perbaikan. "Jika selesai, kita segera membuatnya,"imbuhnya. mtb/ris
No comments:
Post a Comment