Minggu, 22 April 2007
Timika, Kompas - Perundingan yang berjalan alot antara manajemen PT Freeport Indonesia Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc dan Tongoi Papua akhirnya membuahkan hasil.
Dalam perundingan yang berlangsung sejak Rabu (18/4) hingga Sabtu malam, kedua belah pihak sepakat bahwa kisaran gaji terendah yang bakal dinegosiasikan dalam perundingan pembaruan perjanjian kerja bersama berkisar Rp 3,1 juta hingga Rp 3,6 juta.
Ketua Umum Tongoi Papua (organisasi para karyawan PT Freeport Indonesia/FI asli Papua) Frans Pigome menyatakan, dengan kesepakatan itu, pihaknya mengakhiri mogok kerja sekitar 9.000 karyawan PT FI yang dimobilisasi Tongoi Papua sejak Rabu lalu.
"Karyawan akan kembali ke tempat kerja mulai Minggu pagi (hari ini). Itu berarti mereka sudah bisa bekerja normal mulai Minggu malam," kata Pigome.
Presiden Direktur PT FI Armando Mahler di Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, mengatakan, kesepakatan nilai gaji yang boleh dinegosiasikan dalam pembaruan kontrak kerja itu merupakan kesepakatan ketiga perundingan antara manajemen PT FI dan Tongoi Papua yang berlangsung maraton sejak hari Rabu.
Pada Jumat lalu manajemen PT FI dan Tongoi Papua menyepakati pembentukan departemen khusus untuk mengurus masalah karyawan asal Papua yang diusulkan Tongoi Papua. Departemen khusus itu diberi nama Papuan Affair Development.
Perundingan maraton itu juga menyepakati pembenahan manajemen PT FI. Pembenahan itu termasuk penggantian anggota staf manajemen yang terbukti merugikan karyawan atau PT FI.
Pembaruan PKB
Terkait dengan proses kenaikan gaji itu, Armando menyatakan, sebenarnya kenaikan gaji baru akan efektif berlaku jika hasil pembaruan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) disahkan. Perundingan pembaruan PKB sendiri telah dimulai sejak 10 April lalu.
Akan tetapi, perundingan itu tertunda sejak Rabu lalu ketika sekitar 9.000 karyawan PT FI mogok kerja. "Kami harap perundingan pembaruan PKB akan dimulai lagi pekan depan," kata juru bicara PT FI, Mindo Pangaribuan.
Armando menyatakan, seluruh kesepakatan itu dicapai dalam perundingan yang tidak melibatkan pemimpin Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, James R Moffett. Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc adalah pemegang mayoritas saham PT FI.
"Semua kesepakatan itu memang merupakan wewenang saya," kata Armando.
Pangaribuan menyatakan, hingga hari Sabtu volume produksi konsentrat tembaga, emas, dan perak PT FI masih di bawah normal. Ia memperkirakan volume produksi baru dapat dipulihkan kembali jika seluruh karyawan efektif bekerja 48 jam.
Menurut dia, jika karyawan yang mogok kerja kembali efektif bekerja pada Minggu malam, volume produksi PT FI diperkirakan kembali normal pada Selasa malam.
Hingga Sabtu pukul 24.00 WIT, sekitar 300 karyawan PT FI yang seharian berkumpul di depan Office Building I PT FI di Kuala Kencana merayakan hasil perundingan tersebut dengan menyanyikan lagu rohani dan berdoa. (row)
No comments:
Post a Comment