Senin, 24-03-2008 | 01:10:12
BANJARBARU, BPOST - Daerah Aliran Sungai (DAS) Barito yang melalui sebagian besar daerah di Kalsel semakin sempit sehingga tak mampu menampung luberan air. Kondisi ini menyebabkan banjir saat curah hujan tinggi.
Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BP DAS) Barito di Banjarbaru Eko Kuncoro, mengatakan, selain sempit beberapa DAS di Kalsel alirannya sangat pendek.
Contohnya, DAS Kintap di Kabupaten Tanah Laut (Tala). Di kawasan itu, jika air sungai meluap sampai meluber ke luar DAS.
Menurutnya, bukan tidak mungkin kapasitas penahan air di kawasan ini tak mampu lagi berfungsi maksimal, mengingat luas DAS Kintap ini hanya 74.452,68 hektare. Jika dibandingkan dengan DAS lain seperti di Hulu Sungai yang mencapai 173.970,08.
“Kondisi ini bertambah parah saat air pasang mengiringi banjir akibat guyuran hujan. Membludaknya air akan bertahan lebih lama lagi,” katanya.
Kondisi tersebut kian diperparah dengan morfologi DAS di Kalsel juga Kalteng yang memanjang sehingga tak mampu ditampung pada DAS. Apalagi, tubuh sungai yang dangkal akibat kegiatan non kehutanan semakin parah terjadi.
BP DAS Barito merekomendasikan upaya pencegahan banjir sedari dini dengan reboisasi. Kalau pun ada kegiatan pengambilan kayu, diupayakan agar manajemen pengambilannya lebih riil bisa menyeimbangkan antara keperluan dan produksi pohon yang ada di alam.
Sedangkan, khusus permukiman, kata Eko, solusinya membuat sumur resapan. Sumur ini berguna untuk mengurangi penyebab banjir yang salah satunya diakibatkan banyak beralih fungsinya lahan penyerap air karena berbagai aktivitas pembangunan.
“Sumur resapan yang dibangun di perumahan, setidaknya dapat mengurangi bagian dari luasan lahan yang telah tertutup semen sehingga menghalangi resapan air,” beber Eko. (niz)
DAS Rawan di Kalsel
• DAS Barito
• Sub DAS Negara HSS meliputi :
Sungai Batang Alai, Tapin, Balangan dan Tabalong
• SUB DAS Martapura meliputi :
Riam Kanan dan Riam Kiwa
Sumber : BP DAS Barito di Banjarbaru, 2008
No comments:
Post a Comment