Rabu, 28 Februari 2007
Denpasar, Kompas - Usaha Partai Kebangkitan Bangsa untuk fokus pada isu lingkungan membutuhkan komitmen semua kader. Selain itu, PKB juga harus memiliki kemandirian sikap dan program. Tanpa itu, PKB akan terbawa arus besar isu lembaga swadaya masyarakat lingkungan.
Demikian pesan yang disampaikan Ketua Umum Dewan Syuro PKB KH Abdurrahman Wahid dalam tausyiah pesan lingkungan kepada kader PKB yang sehari sebelumnya mendeklarasikan diri sebagai Partai Hijau di Denpasar, Selasa (27/2). "Jangan sampai kita ikut-ikutan isu yang dikembangkan LSM, apalagi yang memanfaatkan isu lingkungan atau memolitisir isu lingkungan untuk menentang pemerintah," ujarnya.
Sebagai partai politik, menurut Abdurrahman Wahid, keberpihakan PKB harus difokuskan pada kepentingan konstituen, masyarakat, dan bangsa Indonesia. "Kita harus berhati-hati betul dengan isu lingkungan ini, jangan sampai terjebak kepentingan LSM dan pihak asing," ujarnya.
Abdurrahman mencontohkan ketidakadilan dalam isu lingkungan, seperti pembelian pasir laut oleh Singapura yang membuat pulau kecil menghilang akibat abrasi air laut. "Singapura sering memanfaatkan isu lingkungan untuk menekan, tetapi telah mendorong terjadinya kerusakan, di samping kitanya juga yang goblok," ujarnya.
PKB, menurut Abdurrahman, bisa memanfaatkan perintah agama untuk melindungi dan menyelamatkan alam. Sebelumnya, Sekjen PKB Lukman Edy mengatakan, PKB sudah menyiapkan program lingkungan sendiri. "Sesuai dengan pesan Gus Dur, penyelamatan alam sebagai gerakan kultural, bukan menjadi gerakan politik," ujarnya. (mam)
No comments:
Post a Comment