Selasa, 08 Agustus 2006 01:56
Banjarmasin, BPost - Krisis bahan bakar minyak (BBM) di Kalimantan Selatan terus berlanjut. Sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) tak bisa melayani warga karena kehabisan stok premium. Sementara SPBU yang memiliki premium, diserbu para pembeli.
Antrean panjang tak terhindarkan lagi. Di SPBU Sultan Adam, antrean mobil yang berjejer dua barisan mencapai depan Kampus STIHSA. Pemandangan sama juga terlihat di SPBU Jalan Adhyaksa, antrean berasal dari dua arah. Pemandangan serupa juga terjadi di SPBU Sabilal Muhtadin.
Kemarin, tujuh SPBU yang ada di Banjarmasin memperoleh jatah premium rata-rata dua tangki atau 20.000 liter. Ternyata, bensin sebanyak itu belum cukup membuat reda antrean panjang sehingga sampai sore hari masih saja banyak pengendara sepeda motor dan mobil hilir mudik mencari bensin.
Di SPBU Sabilal Muhtadin, bensin yang digelontorkan Pertamina sebanyak 20.000 liter pada pukul 13.00 Wita dan 14.00 Wita, ludes hanya dalam waktu enam jam. SPBU Sabilal Muhtadin menggunakan delapan nozle (pompa sekaligus).
"Empat nozle kita gunakan untuk melayani kendaraan roda dua, empat nozle lainnya untuk melayani mobil. Kami melakukan ini agar antrean cepat terlayani dan segera berkurang," kata Asmawi, salah seorang petugas SPBU Sabilal Muhtadin kepada BPost.
Menjelang Maghrib, Asmawi dan rekan-rekannya menutup SPBU, selain karena stok bensin telah habis juga menjelang salat Maghrib mereka istirahat. Ternyata, harapan Asmawai dan rekan-rekannya agar tidak lagi terjadi antrean tidak terealisasi.
Sebelum SPBU setempat dibuka kembali pukul 19.00 Wita, ratusan pengendara roda dua dan empat sudah menanti di luar pagar. Ketika dibuka, mereka langsung menyerbu. Padahal stok bensin di tangki penyimpanan bawah tanah sudah ludes. ais
Label Cloud
Tuesday, August 08, 2006
20.000 Liter Habis Sekejap
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment