Label Cloud

Wednesday, August 16, 2006

Listrik Byar Pet Lagi

Selasa, 10 Oktober 2006 03:06

* Jika Pertamina tak mampu memasok solar
* Perawatan PLTU Asam-Asam sebulan

Banjarbaru, BPost - Masyarakat bisa tersenyum, Jumat (11/8). Mereka tidak perlu antre berjam-jam hanya demi mendapatkan beberapa liter bensin di stasiun pengisian bahan bakar umum. Semua terlihat normal.

Namun senyum masyarakat itu bisa saja berubah masam jika Pertamina tak mampu memenuhi kebutuhan solar ke PT (Persero) PLN Wilayah Kalselteng.

Sebab, perusahaan listrik tersebut akan mengistirahatkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Asam-Asam, sekaligus melakukan perawatan besar-besaran.

Jadi, PLN akan mengandalkan pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) di Sektor Barito Trisakti dan PLTD lainnya untuk menyuplai strum ke 500 ribu pelanggan di Kalsel dan Kalteng, selama 24 jam.

Syaratnya, Pertamina harus memasok 500 kiloliter solar ke PLN. Kebutuhan ini harus dipenuhi mulai 22 Agustus hingga 21 September 2006. Jika Pertamina tak mampu memasok di wilayah Kalsel dan Kalteng dipastikan terjadi pemadaman bergiliran.

"Saat perawatan di Asam-Asam itulah kami minta Pertamina bisa menjamin pasokan rutin sebanyak 500 kiloliter per harinya untuk PLTD kita, karena PLN sangat tergantung dengan pasokan BBM (bahan bakar minyak) itu," ungkap General Manager PT (Persero) PLN Wilayah Kalselteng Ir Ari Agus Salim, malam tadi.

Saat perawatan tersebut, kata dia, secara otomatis produksi listrik hanya dilayani oleh PLTD selama 24 jam. Selama ini solar biasanya hanya dipakai untuk membangkitkan listrik melalui PLTD ketika beban puncak yakni pada pukul 18.00-22.00 WITA.

Ari mengaku khawatir jika tidak mendapatkan suplai solar secara rutin dan maksimal maka akan mengacaukan jadwal pemadaman. "Masalahnya yang jalan kan berkurang satu, PLTU-nya dirawat, tinggal PLTD dan PLTA (pembangkit listrik tenaga air)," imbuhnya.

Selama krisis BBM beberapa waktu terakhir ini, Ari mengaku hanya dipasok sebanyak 425-450 kiloliter dan maksimal 500 kilo liter. Itu pun tidak setiap hari.

Saat ini, kondisi pasokan tersebut dapat dikatakan aman, karena memang terbantu PLTU Asam-Asam. Namun kini perawatan perawatan rutin harus dilakukannya. Selama 8.000 jam PLN menjadwalkan harus melakukan perbaikan dan merawat PLTU Asam-Asam untuk keberlangsungan mesin ini dalam memproduksi listrik.

Tahun ini jadwalnya mundur dari yang seharusnya. Kalau 2005 lalu perawatan dilakukan antara Juni hingga Juli, karena mesin PLTU masih dapat berjalan normal, akhirnya dipertahankan untuk memperpanjang pemakaian PLTU sampai akhir Agustus, baru dilakukan perawatan.

Kipas Normal

Mengenai kerusakan tolling tower fan (kipas pendingin), dipastikan telah selesai diperbaiki, Selasa (8/8) tadi. Dan saat ini sedang dilakukan perawatan secara besar untuk mesin-mesin di PLTU Asam-Asam.

Dijelaskan Ari, sumber daya listrik di Kalselteng dilayani PLTU, PLTA dan PLTD. PLTU di Asam-Asam yang menggunakan bahan bakar batu bara memasok daya listrik 50 persen dari daya kemampuan pasokan di dua wilayah itu atau 65 MW.

Sisanya tersebar di PLTA Riam Kanan sebanyak 10 persen daya atau 30 MW. Terakhir PLTD yang tersebar di sejumlah daerah termasuk yang terbesar di Sektor Barito Trisakti menyumbang 40 persen dari pasokan daya listrik secara keseluruhan.

Untuk kasus pemadaman yang beberapa kali terjadi termasuk di sekitar Banjarbaru dan Martapura Rabu (9/8) malam, dijelaskan Ari akibat sempat stopnya PLTU Asam-Asam karena faktor internal, jadi sempat tak terjadwal pemadamannya. niz

No comments: