Label Cloud

Friday, July 28, 2006

2.195 Rumah Ludes
Kerugian Miliaran Rupiah Lebih

Radar Banjarmasin; Minggu, 16 Juli 2006

KOTABARU – Sejauh mata memandang, hanyalah hamparan puing-puing hitam. Sebegitu hebatnya kebakaran yang melanda Bumi Sa-ijaan Kotabaru Jumat (14/7) selama kurang lebih enam jam, dari pukul 16.00 hingga 22.00, dari data sementara diketahui menghanguskan sebanyak 2.195 rumah di Kelurahan Kotabaru Hulu dan Desa Dirgahayu. Sementara kerugian diperkirakan mencapai miliaran rupiah.

Akibat kebakaran besar ini, sebanyak 7.844 jiwa terpaksa harus mengungsi di beberapa tempat penampungan seperti sekolahan, tenda-tenda dan tempat yang dibangun seadanya. Tercatat, untuk Kelurahan Kotabaru Hulu sebanyak 6 RT hangus terbakar, terdiri dari 632 kepala keluarga dan 2.297 jiwa yang harus mengungsi. Sedangkan Desa Rampa sebanyak 10 RT ludes, dan warga yang kehilangan rumahnya terdata 1.563 kepala keluarga atau 5.574 jiwa.

Sedangkan penyebab kebakaran yang bermula dari sebuah rumah di Jalan Damanhuri masih belum diketahui pasti. Namun kemarin, Tim Labfor Surabaya Kompol Drs Sudi Haryono dan Iptu Teddy Prasetyo sudah tiba di Bumi Sa-ijaan sekitar pukul 17.00, dan besok (hari ini, Red) sekitar pukul 08.00 sudah akan melakukan penyelidikan penyebab kebakaran tersebut.

“Sementara ini kita masih melakukan pendataan, seberapa banyak warga yang kehilangan tempat tinggalnya. Mengenai berapa besar kerugian diakibatkan kebakaran ini, kita masih hitung dan belum tahu angka pastinya,” jelas Bupati Kotabaru H Sjahrani Mataja, siang kemarin.

Pemkab Kotabaru melalui Satlak Kotabaru juga telah memberikan bantuan kepada para korban yang rumahnya terbakar. “Penanggulangan sementara ini adalah dengan membentuk posko induk dan beberapa posko lainnya di kedua desa yang terbakar. Untuk posko induk ditempatkan di depan Masjid Raya Khusnul Khatimah. Selain itu tenda-tenda pengungsian milik TNI AD juga sudah didirikan di lokasi-lokasi padat pengungsi,” jelasnya.

Bupati juga menjelaskan, sampai siang kemarin belum mendapatkan laporan adanya korban jiwa dalam kebakaran yang berlangsung lebih dari 6 jam tersebut.

Dari pantauan di lapangan, beberapa tenda pengungsian yang didirikan TNI AD dan Dinas Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial Kabupaten Kotabaru dirasakan sangat kurang. Dari pantauan koran ini, jumlah tendanya hanya berjumlah puluhan, sementara korban kebakaran yang mengungsi ribuan jiwa.

“Kami berharap Pemkab bisa memberikan tenda untuk tempat kami berteduh, karena tenda pengungsian yang didirikan tersebut tidak cukup. Dan kalau kita semuanya ke sana, siapa yang akan menjaga barang-barang yang tersisa ini,” kata Sabrani warga Desa Rampa yang berteduh dengan membuat tenda seadanya di atas puing-puing rumahnya yang sudah hangus terbakar.

Sementara itu, di beberapa tempat seperti Kantor Kelurahan Kotabaru Hulu, warga yang menjadi korban kebakaran aktif melaporkan diri ke petugas untuk didata. Ini juga untuk memudahkan warga yang masih belum menemukan sanak keluarganya yang terpisah saat kebakaran. Nah, untuk itu, Bupati Kotabaru mengimbau agar mereka yang terpisah dengan sanak keluarganya agar mencari dan melaporkannya kepada pihak RT atau pun petugas kelurahan untuk selanjutnya didata. (ins)

No comments: