Label Cloud

Friday, July 28, 2006

Bensin Kembali Langka

Senin, 17 Juli 2006 03:32:43

Banjarmasin, BPost - Kekosongan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kembali melanda sebagian besar wilayah di Kalsel. Tidak hanya di daerah yang jauh tapi di ibukota provinsi, Banjarmasin, juga terjadi hal serupa.

Menurut pengakuan sejumlah pengawas SPBU yang ditanya BPost, kemarin, hal itu disebabkan kiriman pasokan BBM dari Pertamina mengalami keterlambatan dan berkurang dari biasanya. Akibatnya stok BBM di SPBU tidak mencukupi permintaan masyarakat yang semakin tinggi karena memasuki musim liburan atau peak season.

Dampak lain karena antrean panjang di beberapa SPBU yang kebetulan masih memiliki persediaan. Sedangkan di SPBU yang kehabisan hanya dapat memasang plang bertuliskan, bensin habis.

"Kita biasa order 3 tangki premium tapi sekarang cuma dikirim 2 tangki saja. Sudah gitu sering tidak tepat waktu. Seperti hari ini harusnya pukul 10.00 Wita dikirim, tapi datang pukul 14.00 Wita," kata Ahmad Yani, pengawas SPBU Sungai Pering, Kabupaten Banjar, Minggu (16/7).

Menurut dia, jika saja pengiriman pasokan merata ke semua SPBU--walaupun tidak sesuai dengan order yang diminta, tidak akan ada antrean panjang di SPBU. Sebab berdasarkan informasi yang diterimanya, ada beberapa SPBU di daerah yang tidak kebagian pasokan atau hanya dikirim satu tangki per harinya, sehingga tidak memadai.

Hal itu diamini Samsul Hadi, salah satu sopir angkutan yang melayani rute Banjarmasin-Amuntai yang turut antre di SPBU setempat. Ia bahkan mengaku mengalami kerugian karena harus nombok membeli premium atau bensin di eceran yang harganya lebih mahal.

"Sudah capek, saya juga rugi. Sebab saat ingin mengisi bensin di SPBU mulai Kandangan, Tapin, Rantau sampai Mataraman semua kosong. Terpaksa isi di eceran 10 liter seharga Rp6.000 seliternya. Padahal tarif penumpang tetap, tidak naik," keluhnya.

Memang berdasarkan penelusuran BPost harga BBM eceran di sejumlah daerah saat ini mulai mengalami kenaikan antara Rp500-Rp1.000/liternya. Di Banjarbaru misalnya, semula bensin eceran hanya Rp5.000/liter, sekarang Rp5.500-Rp6.000.

Akibat antrean panjang masyarakat, para petugas di SPBU yang kebetulan masih memiliki persediaan BBM mengaku kelelahan karena harus melayani pengisian atau sekedar mengatur antrean agar tertib. Mereka pun tidak memiliki kesempatan istirahat.

"Capek sekali karena dari tadi ngatur-ngatur antrean, sedangkan teman-teman sibuk mengisikan. Pokoknya kalau stok bensin masih, ya kita repot terus. Tapi sekarang agak enteng karena solarnya sudah habis, sehingga petugasnya bisa gantian dengan yang ngisi premium," tukas Samsul Arifin, pengawas SPBU di A Yani Km9 Banjarmasin.

Sementara itu sopir truk BBM yang sedang mengisi bunker di SPBU Km9 mengatakan juga terjadi antrean panjang saat dirinya mengisi BBM di Depo Pertamina Jalan Kuin Selatan. Menurut informasi yang diterimanya, stok BBM menipis karena kiriman dari tanker beberapa waktu lalu telah habis.

"Tadi antre sampai 3 jam, menunggu pengisian sesuai DO (delivery order). Apalagi hari minggu truk yang stand by memang sedikit. Cuma memang menunggu pasokan dari tanker lagi, karena yang kemarin sudah habis," imbuhnya.

Padahal sebelumnya Wira Pemasaran PT Pertamina UPms VI Banjarmasin, Yanuar Budi Hartanto mengatakan tidak ada masalah dengan stok BBM Pertamina. Bahkan Selasa lalu tanker yang menurut order membawa sebanyak 3.000 kiloliter dan 2.700 kiloliter premium dari Balikpapan telah merapat di Depo Pertamina Kuin.

Selain itu pada, Rabu pekan kemarin juga ada dua tanker yang merapat membawa muatan minyak tanah sebanyak 1500 kiloliter dan 2600 kiloliter solar.nda

No comments: