Jumat, 21 Juli 2006
Martapura, Kompas - Sebanyak 246.789 keluarga (978.000 jiwa) di Kalimantan Selatan masuk dalam kategori keluarga miskin. Jika melihat data jumlah penduduk yang 3.180.678 jiwa, berarti total keluarga miskin itu sekitar 31 persen.
Demikian penjelasan Gubernur Kalimantan Selatan (Kalsel) Rudy Ariffin dalam Rapat Koordinasi Kepala Daerah se-Kalsel di Martapura, Kabupaten Banjar, Kamis (20/7). ”Kenaikan jumlah warga yang miskin di Kalsel cukup fantastis,” katanya menekankan.
Pada tahun 2004 jumlah warga miskin 231.005 jiwa atau 7,19 persen dari jumlah penduduk. Warga miskin semakin banyak, terutama akibat adanya kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Oktober 2005.
Jumlah warga yang miskin itu diduga terus meningkat menyusul bencana banjir dan kebakaran. Awal Juli lalu banjir melanda empat kabupaten, yakni Banjar, Tanah Laut, Tanah Bumbu, dan Kotabaru.
Sementara itu, kebakaran besar melanda dua kelurahan/desa di Kotabaru Jumat pekan lalu. Sedikitnya 7.844 jiwa kehilangan tempat tinggal dan usaha. ”Kondisi ini membutuhkan perhatian yang khusus dan penanganan yang serius agar bisa cepat meningkatkan kehidupan sosial ekonomi mereka,” kata Gubernur.
Ancaman bencana berikut adalah kekeringan musim kemarau yang dapat menyulitkan kehidupan sebagian masyarakat. ”Kami minta para bupati juga terus memantau terjadinya kekeringan,” kata Rudy.
Berkaitan dengan kekeringan itu, Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Sony Partono mengatakan, belakangan ini ada 12 titik kebakaran lahan dan hutan yang terpantau.
Lokasi titik api (hot spot) tersebut, katanya, terpantau di Kabupaten Barito Kuala (satu titik), Banjarmasin (1), Banjarbaru (1), Hulu Sungai Utara (2), Balangan (4), dan Tabalong (3). (FUL)
Label Cloud
Friday, July 28, 2006
Sebanyak 31 Persen Penduduk Kalimantan Selatan Miskin
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment