Label Cloud

Sunday, December 02, 2007

4.000 Ha Pesisir untuk Konservasi Terumbu Karang

Kamis, 06-09-2007 | 02:05:36

BATULICIN, BPOST - Dinas Perikanan dan Kelautan Kalimantan Selatan (Kalsel) mengusulkan lahan seluas 4.000 hektare, dengan panjang 40 kilometer di kawasan pesisir timur, sebagai kawasan perlindungan bagi terumbu karang.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel, Isra’, di Banjarmasin, Senin kemarin mengungkapkan, kawasan tersebut akan disiapkan untuk melindungi terumbu karang dari ancaman kepunahan akibat kegiatan lalu lintas tambang serta pemburu biota laut.
Kawasan pesisir laut yang akan disiapkan sebagai daerah konservasi yaitu pesisir pantai dari Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu hingga Aluh-Aluh Kabupaten Banjar.
Daerah tersebut dinilai sangat cocok sebagai kawasan konservasi, karena memiliki terumbu karang khas yang tidak didapatkan di daerah lain di Indonesia.
“Perlu langkah cepat untuk melestarikannya,” katanya. Isra’ didampingi Kasubdin Pengawasan dan Perlindungan Sumber Hayati, Iskandar Permana, mengungkapkan kekhawatirannya bila tidak segera menetapkan peraturan pesisir timur sebagai kawasan konservasi, terumbu karang tersebut lama kelamaan akan punah.
Ini mengingat kondisi perairan di daerah tersebut yang semakin hari semakin memburuk akibat aktivitas lalulintas pertambangan, yang mengakibatkan pencemaran di dasar laut.
“Adanya kapal-kapal yang melakukan pencucian di daerah tersebut, sangat mungkin menjadi salah satu penyebab musnahnya terumbu karang maupun biota laut lainnya,” katanya.
Debu-debu batu bara bekas pencucian, akan larut dan menutup terumbu karang hingga menyebabkan tanaman laut tersebut tidak bisa bernafas. Matinya terumbu karang, tambahnya, berarti akan membuat ikan-ikan yang hidup di sekitarnya memilih pergi ke daerah lain.
Kondisi tersebut juga akan sangat membahayakan kelestarian jenis ikan didalamnya. Menurutnya, saat ini kawasan pesisir yang kondisinya masih bagus berada di kawasan Bunati.Terumbu karang di sana juga memiliki ke khasan, selain masih menjadi tempat potensial bagi nelayan. ant

No comments: