Label Cloud

Wednesday, December 05, 2007

Pantai di Kalsel Penuh Sampah

Sabtu, 24-11-2007 | 01:05:15

BANJARMASIN, BPOST - Kondisi pantai yang ada di Kalimantan Selatan yakni pantai timur dan selatan kian memprihatinkan. Kerusakan pantai baik karena proses alam maupun akibat ulah manusia diprediksi lebih dari separuh luas wilayah pantai itu.

Demikian disampaikan Kepala Sub Dinas Prasarana dan Pulau-Pulau Kecil, Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel, HM Darban di gubernuran, kemarin. Menurutnya, aktivitas manusia yang tidak bersahabat dengan lingkungan menjadi faktor utama penyebab kerusakan pantai.

Bentuk kerusakan wilayah pantai itu antara lain berupa abrasi (pengikisan) yang disebabkan kuatnya gerusan ombak laut, dan sedimentasi karena lumpur-lumpur dari wilayah hulu berakhir di kawasan pantai.

Belum lagi masalah sampah. Nyaris di semua wilayah pantai tampak kotor akibat sampah organik dan non organik sehingga membuat pantai tak lagi sedap dipandang mata. Sampah-sampah itu juga dominan kiriman dari daratan dan daerah hulu.

"Aktivitas penebangan hutan dan penambangan batu bara yang pengirimannya melewati sungai dan tembus ke pantai juga telah mengotori pantai. Pantai yang rusak berpengaruh pada ekosistem laut yang pada akhirnya produktivitas kelautan menurun," tukasnya.

Dan Kamis (22/11), Pemprov Kalsel menggelar kegiatan aksi bersih-bersih pantai. Kegiatan yang dipusatkan di Pantai Taboneo, Tanah Laut itu dibuka Wakil Gubernur Kalsel, Rosehan NB.

Dalam kegiatan itu Rosehan memberikan bantuan kepada warga pesisir berupa uang Rp 25 juta dan bagi-bagi delapan unit genset. Kegiatan dilanjutkan dialog langsung dengan masyarakat nelayan setempat.

Warga Taboneo dan sekitarnya menginginkan pemerintah provinsi membangun tanggul penahan ombak. Pasalnya, menurut mereka abrasi yang terjadi di Pantai Taboneo dan sekitarnya mengalami abrasi sekitar 5 sampai dengan 10 tahun pertahun.

Mereka juga mengharapkan adanya rambu-rambu atau petunjuk arah ketika hendak memasuki muara menuju ke sungai. ais

No comments: