Label Cloud

Sunday, December 30, 2007

70 Persen Pantai Rusak

Sabtu, 24 November 2007
Radar Banjarmasin

BANJARMASIN – Kondisi pantai di Kalsel cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, dari 1.330 Km garis pantai, 70 persen diantaranya mengalami kerusakan.

Kasubdin Prasarana dan Pulau-Pulau Kecil Dinas Perikanan dan Kelautan Kalsel HM Darban mengemukakan, kerusakan disebabkan abrasi sebagai akibat dari kuatnya gerusan ombak laut dan banyaknya aktivitas manusia yang kurang bersahabat dengan lingkungan laut.

Tak hanya rusak, papar Darban, sejumlah pantai juga kotor akibat sampah organik dan non organik. “Sampah tersebut ada yang berasal dari daratan yang terbawa gelombang, ada pula yang sengaja dibuang manusia ke laut,” ungkapnya kepada wartawan usai pembukaan sosialisasi bersih-bersih pantai di Desa Tabanio, Kecamatan Takisung, Kabupaten Tanah Laut Kamis (22/11).

Selain itu, penebangan hutan juga dipandang sebagai salah satu penyebab kotornya pantai. Pasalnya, limbah dari aktivitas penebangan biasanya dialirkan melalui sungai, lalu ke luar melalui pantai.

Penyebab lain kotornya kondisi pantai di Kalsel, lanjut Darban, akibat limbah batubara yang diangkut baik melalui sungai maupun laut. “Aktivitas pengangkutan batubara memperburuk pencemaran pantai,” ungkapnya lagi.

Untuk itulah, ia mengajak masyarakat, pengusaha, nelayan, serta seluruh elemen masyarakat, bersama-sama menjaga kebersihan pantai. “Kalau limbah batubara dan sampah yang menumpuk di pantai masuk ke laut, berpotensi merusak ekosistem laut dan akhirnya mengurangi produktivitas kelautan,” ingatnya.

Dijelaskannya, luas perairan umum Kalsel sekira 1 juta hektare, dengan potensi penangkapan ikan 180 ribu ton per tahun. Jika pencemaran sudah pada titik yang memprihatinkan, ia mengkhawatirkan kekayaan laut berangsur-angsur berkurang.

Sementara itu, masyarakat Tabanio meminta kepada pemerintah daerah dibuatkan penahan gelombang atau pemecah ombak yang berfungsi mengurangi kerusakan pantai akibat kerasnya hantaman ombak. “Di Tabanio abrasi pantai mencapai 5 sampai 10 meter per tahun. Karena itu perlu dibuatkan penahan gelombang,” pinta Maksum, salah seorang warga Tabanio.

Pada acara bersih-bersih pantai di Desa Tabanio tersebut, Wagub Kalsel HM Rosehan NB menyerahkan bantuan kepada masyarakat setempat uang tunai sebesar Rp25 juta untuk pembuatan sumur bor, dan 8 unit genset untuk 7 musala dan masjid.(sga)

No comments: