Label Cloud

Thursday, August 14, 2008

Diteliti Fakultas MIPA

Sabtu, 09-08-2008 | 00:44:28

BANYAKNYA jamban yang berjejer di Kecamatan Aluh Aluh Kabupaten Banjar menarik perhatian mahasiswa jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Universitas Lambung Mangkurat di Banjarbaru.

Dipandu dosennya, para mahasiswa sepekan terakhir mengambil sampel air di sekitar perairan kecamatan di pesisir itu. Sementara ini di sungai Aluh Aluh diduga tercemar bakteri Ecoli. Mahasiswa secara on the spot melakukan penelitian di sepanjang sungai yang mulai dipadati penduduk.

Di sungai itu terdapat banyak limbah organik di sekitar permukiman penduduk. "Sekarang di sana penduduknya mulai banyak. Sumber airnya hanya di sungai, jadi kami menduga ecolinya banyak. Ini yang sedang kami teliti," kata dosen FMIPA, Krisdianto yang mendampingi tim riset mahasiwa.

Sekarang, sampel air sudah masuk ke laboratorium air untuk diketahui kandungan zat-zat di dalam air yang juga dikonsumsi masyarakat.

Riset serupa pernah dilakukan saat hari Air Sedunia, 22 Maret lalu. Hasilnya, di Sungai Martapura ditemukan bakteri Escherichia coli (E.coli) sebanyak 1,6 juta sel per 100 ml air.

Jumlah itu melebihi ambang batas yang disyaratkan untuk air bersih, yaitu 100 sel/100 mili liter air. Fakta ini sekaligus menunjukkan air sungai Martapura mengancam kesehatan jika dikonsumsi.

Ini dibuktikan telah ditemukannya bakteri Ecoli sebanyak 1,6 juta sel/100 mili liter air atau 1.600 kali lebih besar dari baku mutu air bersih yang disyaratkan," beber Krisdianto salah seorang anggota tim riset.

Ecoli adalah indikator dalam penentuan tercemarnya air oleh limbah domestik, terutama kotoran manusia dan hewan. Bakteri ini dijadikan indikator karena paling mudah diidentifikasi dengan pemeriksaan di laboratorium. Jika E Coli terdeteksi dalam air, berarti air tersebut tercemar tinja manusia dan sangat mungkin mengandung bibit penyakit berbahaya. (niz)

No comments: