Label Cloud

Friday, August 22, 2008

Hentikan Pencemaran Sungai Balangan

 

21 August, 2008 06:56:00

PARINGIN - Sebagai penyangga sistem hidrologi dan penjamin kelangsungan pasokan air tawar, keberadaan Sungai Balangan menjadi amat vital bagi kehidupan warga daerah ini. Sebab itu, kebersihan air sungai sepanjang 236 kilometer itu mutlak dijaga.

Demikian diutarakan Kepala Bidang Lingkungan Hidup Dinas Kehutanan, Perkebunan dan Lingkungan Hidup Balangan, Sahi Sahudin. "Ini bukan hanya berkaitan dengan persoalan lingkungan. Tapi mengingat belasan ribu penduduk Balangan yang langsung menggunakan air Sungai Balangan, terutama untuk mandi," kata Sahi.

Soal pencemaran Sungai Balangan ini, Sahi bukan hanya berteori. Kadang, bahkan beberapa kali, ia menyaksikan ada warga yang seenaknya membuang sampah di sungai tersebut. "Dengan mata kepala saya sendiri," ucap Sahi.

Dikatakan, jika terus-menerus dicemari, bukan tidak mungkin sungai yang bermata air di Pegunungan Meratus itu bakal semakin sulit diandalkan sebagai sumber air tawar. Ia lantas menyayangkan belum adanya Peraturan Daerah yang dapat dijadikan dasar pemberian sangsi atas pelanggaran lingkungan di Banua Sanggam ini.

Padahal menurutnya, selain upaya penyadaran secara personal, keberadaan instrumen yang sifatnya menekan, tetaplah dibutuhkan. "Gunanya, untuk mengantisipasi aksi pencemaran lingkungan, khususnya di sepanjang DAS (daerah aliran sungai) Balangan," ujar Sahi, tegas.

Kondisi hutan, dijelaskan Sahi, juga tak kalah erat kaitannya dengan ketersediaan air. Menurutnya, luas hutan untuk mendukung keseimbangan ekosistem air idealnya 30 persen dari luas suatu wilayah. "Manfaatnya, yang pokok luasan hutan itu untuk menjamin ketersediaan sumberdaya air," ungkap Sahi.

Ditambahkannya, keberadaan air tanah kini semakin terancam, baik dari sisi jumlah maupun kualitasnya. Semakin berkembangnya pemukiman penduduk, mengakibatkan turunnya permukaan air tanah. "Selain itu, sumber air yang memasok kebutuhan air, lama-lama akan mengalami penurunan debit air, akibat kerusakan lingkungan di daerah hulu sungai," pungkas Sahi.sah/mb03

No comments: