Label Cloud

Thursday, August 28, 2008

MEREKA BICARA: MERATUS

Selasa, 26-08-2008 | 01:12:15

Sejumlah kalangan meminta agar kawasan Meratus dikunci dari segala tindakan perusakan lingkungan, termasuk pertambangan yang terus merambah lokasi tersebut.

Sadar Lingkungan

Maya, Mahasiswa
Di bidang pariwisata ada upaya menumbuhkan rasa cinta terhadap dunia pariwisata melalui program Sadar Wisata, maka sangat perlu jika instansi dan komponen masyarakat juga melakukan upaya sadar lingkungan. Tujuannya  menjaga kelestarian alam, termasuk hutan yang menjadi sumber kekayaan alam kita.
Mulai dari kelompok masyarakat, mahasiswa, pelajar sampai kalangan pejabat harus punya kepedulian terhadap lingkungan. Betapa besar manfaat dan kekayaan yang dimiliki kawasan Pegunungan Meratus. Sangat disayangkan jika sampai kawasan tersebut diubah menjadi areal pertambangan.
Jangan semata ingin menambah pendapatan asli daerah (PAD) lalu mengabaikan kelestarian lingkungan. Pikirkan dampaknya bagi masyarakat luas di masa mendatang.(mia)

Penderitaan Masyarakat    

Dr Yudi Firmanul Arifin, Dosen Fakultas Kehutanan Unlam
Hutan alam di kawasan Pegunungan Meratus merupakan satu-satunya hutan alam yang tersisa di bumi Lambung Mangkurat ini.  Mengubah kawasan ini untuk penggunaan lain, berarti menyisakan pederitaan bagi masyarakat Kalimantan Selatan.
Sebagai kawasan hutan lindung, Pegunungan Meratus berfungsi mengatur tata air, sumber penghasil oksigen, sumber plasma nuftah, dan fungsi lingkungan lainnya. Kerusakan kawasan Pegunungan Meratus bisa menjadi bencana bagi masyarakat di sekitarnya, termasuk fungsi sosial budaya dari masyarakat Dayak Bukit yang menghuni kawasan ini.
Apalagi Pegunungan Meratus memiliki nilai budaya yang sangat tinggi, masyarakat Dayak Bukit mempertahankan adat istiadatnya secara turun menurun. Karena ketergantungan hidupnya dari alam Pegunungan Meratus, mereka berusaha memelihara keberadaan kawasan ini.
Jadi tidak pantas jika mengubah kawasan Pegunungan Meratus menjadi areal perkebunan, pertambangan atau pemanfaatan lainnya.(mia)

Ada Komitmen

Hegar Wahyu Hidayat,  Walhi Kalsel
Banyaknya aktivitas pertambangan yang masuk ke kawasan hutan termasuk hutan lindung menjadi ancaman serius terhadap lingkungan.
Begitu pula kawasan hutan Meratus, sudah saatnya dijaga dari segala aktivitas baik perkebunan maupun pertambangan mengingat sudah banyak kerusakan yang terjadi di hutan Kalsel, baik itu flora maupun fauna yang ada di dalamnya. Belum lagi dampak sosial yang dirasakan masyarakat sekitar hutan.
Sekarang tinggal komitmen pemerintah daerah, baik itu gubernur maupun bupati untuk lebih mendukung upaya kelestarian hutan dan lingkungan. Saya sangat setuju jika masalah pertambangan dan hutan di Kalsel juga dilaporkan ke KPK.
Hal ini sebagai langkah penyadaran bagi kepala daerah agar bisa menunjukkan komitmennya melestarikan lingkungan. Selain itu perlu ketegasan aparat kepolisian di daerah, jangan sampai perusakan lingkungan yang dilakukan secara sengaja oleh pertambangan dan perkebunan

No comments: