Minggu, 05-10-2008 | 00:10:10
BANJARMASIN, BPOST - Tahun 2008 ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai ‘Tahun Terumbu Karang Dunia’, dan mengimbau semua negara berpartisipasi dalam penyelamatannya.
Penyelamatan itu bisa dilakukan dengan menggalakkan kampanye dan rehabilitasi terumbu karang yang mulai rusak atau kegiatan edukasi yang mampu menimbulkan akan pentingnya keberadaannya bagi ekosistem laut.
Salah satu kegiatan itu adalah penyemaian bibit terumbu karang di Teluk Kumai, kawasan Gosok Senggora, dekat Pelabuhan Kumai Kota Waringin Barat, Kalimantan Tengah.
Sebanyak 30 kapal yach dari berbagai negara turut andil dalam penyemaian 315 bibit terumbu karang tersebut. Dan di antara kapal itu, terdapat kapal milik Fakultas Perikanan Universitas Lambung Mangkurat.
Bukan hanya kapalnya, mereka juga mengirim enam mahasiswanya yang mewakili enam Program Studi Fakultas Perikanan Unlam. Dipimpin oleh dosennya, mereka berangkat dari Pelabuhan Trisaksi, Banjarmasin, Sabtu (4/10).
Mereka membawa 96 unit petak yang digunakan sebagai tempat menyemai bibit terumbu karang. “Semuanya, ada yang digunakan untuk induknya dan ada untuk yang sudah besar,” ujar Hamdani SPi Msi, Dosen Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan Unlam yang menyertai kepergian mereka.
Menurutnya, selain berpartisipasi untuk mendukung tahun terumbu karang dan kegiatan penyemaiannya, kegiatan tersebut bisa dijadikan ajang edukasi bagi para mahasiswa akan arti pentingnya terumbu karang bagi ekosistem laut.
“Di Kalsel sendiri ada dua wilayah terumbu karang yakni Kintab dan di Tanah Bumbu. Jika tidak dijaga, kemungkinan rusak bisa saja terjadi,” katanya.
Mereka dijadwalkan berpartisipasi disana selama delapan hari, mulai tanggal 4 hingga 11 Oktober ini. Kemudian dilanjutkan hingga tanggal 20 Oktober dengan kegiatan lain, pemetaan laut atau yang lebih dikenal dengan nama oseanografi.
No comments:
Post a Comment