Minggu, 26-10-2008 | 21:53:47
KOTABARU, BPOST - Setelah tujuh tahun lebih dipertahankan menjadi daerah bebas pertambangan, Pulau Laut yang terdiri dari lima kecamatan, Kecamatan Pulau Laut Utara, Tengah, Barat, Timur dan Pulau Laut Kepulauan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan (Kalsel) kini terancam diserbu penambang atau para perusak alam.
Pasalnya, Bupati Kotabaru H Sjachrani Mataja, telah berencana dan meminta tim untuk melakukan penelitian deposit kandungan batubara di perut bumi Pulau Laut.
"Kalau memang batubara itu hanya memenuhi kebutuhan bahan bakar power plant, dan bukan untuk dikomersilkan mungkin dapat dikabulkan," kata Sjachrani, kemarin.
Menurut bupati, sudah saatnya Kotabaru keluar dari krisis energi kelistrikan, yang kini dianggap telah menghambat laju pembangunan di Kotabaru. "Kita tunggu saja hasil penelitian tim, jika deposit batubara di Pulau Laut ini cukup untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar power plant untuk beberapa puluh tahun, maka pertambangan di pulau ini akan dibuka dengan catatan bebas trading," tegasnya.
Terlebih rencana pembangunan power plant tersebut nantinya untuk menutupi kekurangan listrik di Kotabaru.
wakil Ketua DPRD Kotabaru, Alpidri Supianor, menambahkan, seharunya pemerintah daerah segera mengantisipasi terjadinya krisis listrik yang lebih parah dengan cara membangun power plant.
"Dan pembangunan power plant itu biayanya cukup besar, sehingga diperlukan investor besar," ujarnya.
Alpidri mengaku pihaknya siap mendukung pembangunan power plant trersebut dan pembukaan tambang batubara, dengan catatan bebas batubara tersebut khusus untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar power plant, bukan diperjual belikan.
No comments:
Post a Comment