Kamis, 12 April 2007 02:25
* Rumah makan kehabisan stok
* Pengecer permainkan harga
Banjarmasin, BPost
Sejumlah pemilik rumah makan di Banjarmasin menjerit kesulitan membeli gas elpiji, akibat masih langkanya bahan bakar gas tersebut di daerah ini.
Kondisi tersebut diperparah oleh ulah pengecer yang sengaja menaikkan harga elpiji hingga mencapai Rp110 ribu per tabung isi 14 kilogram (kg) yang semula cuma Rp72.500.
Menurut Sofi, pengelola Rumah Makan Sarahai Jalan Sutoyo S Banjarmasin, stok gas elpijinya sempat kosong tiga hari sehingga pihaknya harus mencari ke berbagai penjual untuk mendapatkan gas tersebut.
"Untung waktu kosong itu pas hari libur, karena konsumen di Sarahai kebanyakan pegawai. Kalau pas banyak pembeli kami pasti kewalahan juga," kata Sofi dihubungi, kemarin (11/4) malam.
Selain sulit, katanya, harganya pun mengalami kenaikkan, semula kita beli Rp67.000 untuk ukuran 12 kg, sekarang harganya mencapai Rp70.000.
Nasib yang sama juga dirasakan, Irwan Setiawan, pengelola Rumah Makan Golden Rice di Duta Mall. Ia mengaku sempat mencak-mencak kepada pedagang karena tidak mendapatkan elpiji.
"Sulit benar mendapatkannya sampai bakakarasan (bersitegagang) dengan penjual. Stok di rumah makan saya sempat kosong satu hari," kata Irwan, kemarin.
Kalau begini terus, katanya, bisa tutup rumah makannya. "Saya minta empat tabung, tapi dikasih cuma dua tabung, padahal pembeli sangat banyak. Parahnya lagi kemarin sempat kosong," kata dia.
Basori pemilik rumah makan Selera Banjarbaru mengaku, satu minggu tidak mendapatkan gas elpiji, bahkan dia telah mengelilingi hampir seluruh toko elpiji di Banjarmasin, juga tidak dapat.
"Saya telah pesan dan menginden sejak seminggu lalu di beberapa toko elpiji, tetapi tetap tidak mendapatkan jatah, karena stok yang terbatas," katanya.
Tidak cuma di Banjarmasin dan Banjarbaru, warga di Tanah Laut terpaksa berburu gas elpiji ke Banjarmasin, namun tetap tidak mendapatkannya.
Kondisi ini tampaknya dijadikan pedagang yang masih memiliki stok untuk meraup untung dengan menaikkan harga gas setinggi-tingginya.
Bahkan seorang pedagang gas terpaksa melelang dua tabung gas yang masih menjadi dijualnya kepada masyarakat dengan jalan siapa yang berani membeli dengan harga tertinggi.
"Malam sudah saya pesan dengan harga Rp95 ribu dari harga yang seharusnya hanya Rp72.500, ternyata paginya naik menjadi Rp110 ribu, pedagang tersebut tahu kalau banyak masyarakat yang kebingungan gas," kata satu warga AMD Permai Banjarmasin. tri/ant
Copyright ? 2003 Banjarmasin Post
No comments:
Post a Comment