Selasa, 20 Maret 2007 01:08
Banjarbaru, BPost
Usaha pemerintah kota Banjarbaru meraih tropi adipura masih perlu kerja keras. Pasalnya, sampah siang hari di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang tersebar di sudut kota masih sering tak terangkut.
Tak jarang, sampah tak berada dalam kotak TPS dan meluber ke pinggir jalan. Bau menyengat menyeruak hingga pengguna jalan yang lewat harus menutup hidung.
Upaya menyadarkan warga agar membuang sampah di mulai pukul 18.00 hingga 06.00 wita masih harus dilakukan. Sebagai contoh, TPS di kawasan Jalan Wijaya Kusuma, Banjarbaru Utara, menjelang pukul 12.00 Wita TPS masih ditumpuki sampah.
Begitu pula di TPS samping RSUD Banjarbaru, Panglima Batur Barat. Padahal jarak TPS ini cukup dekat dengan ruang IGD RSUD yang setiap orang sakit, pertama kali ditangani di ruang itu.
Warga yang membuang sampah juga tak memasukkan ke dalam kotak TPS. Ketidak disiplinan ini membuat sampah yang rata-rata sudah dalam kantong plastik, berserakan di pinggir jalan.
Kondisi ini diperparah pemulung yang mengorek-ngorek sampah dan membuka bungkusan kantong plastik. Otomatis sampah yang telah terbungkus rapi berhamburan.
Sementara pasukan kuning (petugas kebersihan) yang bertugas mengangkut sampah baru datang lagi sekitar pukul 18.00 wita. Sementara menunggu waktu sore, aroma sampah terus menyeruak ke jalan dan sekitar rumah warga.
Hal seperti ini membuat warga di kawasan tertentu tak bersedia kalau ada TPS di sekitar tempat tinggal mereka. Warga terkadang lebih memilih mengupah orang lain mengangkut sampah rumah tangganya.
Namun menjadi kebiasaan pula, kebanyakan warga turun ke tempat kerja sekaligus membuang sampah. Padahal petugas kebersihan sudah mengangkut sampah paling lambat pukul 06.00 wita.
Wakil walikota Ruzaiddin Noor mengakui kepedulian warga menciptakan kebersihan harus terus ditingkatkan. mtb/ris
No comments:
Post a Comment