Selasa, 13 Februari 2007
Radar Banjarmasin
BATULICIN,- Sampah memang menjadi persoalan di sejumlah kota di Kalsel. Bahkan, akibat sampah tersebut, Kalsel masuk dalam lima besar sebagai salah satu provinsi terkotor di Indonesia. Tapi, tidak demikian dengan Kota Batulicin.
Di jantung kota Kabupaten Tanah Bumbu, sampah bukan menjadi momok yang menakutkan. Pasalnya, Kantor Pengelola Pasar dan Kebersihan Kabupaten Tanah Bumbu telah menerapkan pola hidup bersih kepada masyarakatnya.
“Dengan menerapkan pola hidup yang bersih, setidaknya akan mengurangi dampak buruk akibat tingginya curah hujan akhir-akhir ini,” ujar Kepala Kantor Pengelola Pasar dan Kebersihan Drs M Farhan, kepada koran ini, kemarin.
Sebagai instansi teknis yang memiliki otoritas penuh terhadap kebersihan pusat kota, pihaknya menyatakan, sejauh ini dengan sarana dan prasarana yang dimiliki telah berupaya semaksimal mungkin menciptakan kondisi pusat kota Batulicin yang bersih dan bebas sampah.
Meskipun, diakuinya, langkah yang telah dilakukan pihaknya masih belum didukung sepenuhnya oleh masyarakat. Faktanya, di sejumlah titik masih banyak masyarakat yang membuang sampah sembarangan, khususnya masyarakat yang tinggal di dalam gang-gang.
Padahal ujar Farhan, instansinya telah menempatkan tiga TPS (Tempat Pembuangan Sampah) di wilayah pusat kota. Dengan didukung sebanyak 135 petugas kebersihan, pengelolaan sampah di pusat Kota Batulicin sudah dapat ditangani, untuk selanjutnya dikelola di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) di Desa Sungai Dua Kecamatan Simpang Empat.
Sementara itu, produksi sampah masyarakat yang dikelola setiap harinya sebanyak 38 ton memang masih harus ditambah. Bahkan volume sampah meningkat pada tiga bulan terakhir karena seiring dengan datangnya musim buah.
Petugas setiap hari melakukan pembersihan sampah-sampah jalanan serta memungut sampah yang dibuang oleh masyarakat baik di TPS maupun di tepi-tepi jalan yang ditempatkan di kantongan plastik, mulai pukul 03.00 wita hingga 05.30 wita. Karena itu warga diminta untuk membuang sampah pada jam-jam sebelum petugas melakukan pemungutan yakni antara pukul 08.00 Wita hingga pukul 02.00 Wita.
“Sekali lagi kami mengimbau agar masyarakat membuang sampah pada tempat yang sudah ditentukan. Dan yang terpenting, untuk masyarakat yang membuang sampah di TPS agar membuang sampah pada jam yang telah kami tentukan,” pintanya.
Terkait datangnya musim hujan saat ini, Farhan mengimbau kepada masyarakat agar melakukan kewaspadaan terhadap kemungkinan terjadinya di sejumlah wilayah Tanah Bumbu. Cara praktis yang harus dilakukan oleh masyarakat guna menghindari dan mengurangi dampak limpahan air yang besar akibat curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini adalah melalui penerapan pola hidup yang bersih.
“Ya itu tadi, salah satu penerapan pola hidup bersih yang harus dilakukan oleh masyarakat tersebut adalah melalui pengelolaan sampah yang baik dan benar. Kami minta kepada masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya. Jangan membuang sampah di sembarang tempat, apalagi di selokan. Karena hal itu akan memperparah kondisi lingkungan pusat kota Batulicin yang memang tata pembuangan airnya belum baik,” ujar Farhan. (kry)
No comments:
Post a Comment