Jumat, 22 September 2006 03:45:07
Maskapai Batalkan Penerbangan
Palangka Raya, BPost
Kabut asap tebal menyelimuti kota Palangka Raya Kalimantan Tengah, Kamis (21/9). Ketebalan asap ini cukup parah dibanding hari-hari sebelumnya.
Maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan Batavia Air pun terpaksa membatalkan penerbangan dari dan menuju Palangka Raya karena Bandara Tjilik Riwut tak memungkinkan untuk pendaratan pesawat. Jarak pandang hanya sekitar 200 meter. Tertundanya keberangkatan pesawat itu mengakibatkan sekitar 273 calon penumpang telantar di ruang tunggu.
Menurut pemantauan BPost, pesawat Sriwijaya Air tipe 737 seri 200 dengan 125 penumpang dari Jakarta yang dijadwalkan tiba pukul 12.00 WIB, batal mendarat.
Demikian pula pesawat Batavia Air tipe 737 seri 300 berkapasitas 148 orang yang sedianya tiba pukul 14.00 WIB, mengalami delay.
Kepala Badan Meteorologi Tjilik Riwut Palangka Raya, Hidayat menuturkan, jarak pandang di sekitar bandara yang berkisar 200-300 meter itu termasuk cukup pendek. Kenyataan itu sangat riskan bagi pendaratan pesawat.
"Saya baru saja dikontak teman dari Jakarta kalau penerbangan ke Palangka Raya ditunda karena jarak pandang yang pendek," kata Hidayat.
Pantauan dari satelit North Oceanic Atlantic Administration mencatat, titik panas di Kalteng dari tanggal 18 hingga 20 September berturut-turut 1.151 buah, 950 buah dan 115 buah. Dengan banyaknya asap dari titip api itulah keadaan kabut kian pekat.
Berdasarkan pantauan di Bandara Tjilik Riwut, ratusan calon penumpang yang telah menunggu sejak pukul 10.00 WIB terlihat gusar. Mereka juga ada yang memaki-maki petugas dua maskapai penerbangan itu akibat jadwal mereka meleset.
Tak sedikit calon penumpang, meminta uang dikembalikan. Sebagian lagi memilih tetap bertahan menunggu penerbangan berikutnya. Pihak maskapai berjanji melakukan penerbangan ekstra.
Pada siang hingga sore, keadaan sedikit membaik. Pesawat Batavia Air jurusan Surabaya-Palangka Raya berhasil landing mulus di Bandara Tjilik Riwut pukul 17.30 WIB. Demikian pula dengan pesawat reguler lainnya, seperti DAS dan Trigana Air.
Lebih Pekat
Kabut asap pekat juga menyapu kawasan Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Jarak pandang hanya sekitar 200 meter. Meski demikian, keadaan itu tidak mengganggu penerbangan.
Pesawat dari Batulicin, Trigana Air bisa landing secara mulus sekitar pukul 08.30 Wita. Begitu juga dengan Garuda Indonesia yang take off ke Jakarta pukul 06.30 Wita.
Awaludin, staf PT (Persero) Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor mengatakan, penerbangan dari dan menuju Banjarmasin lancar, meski diselimuti kabut asap.
"Memang kemarin ada pesawat yang delay, yakni Adam Air. Masalahnya bukan karena adanya gangguan asap, tapi lebih karena alasan teknis," katanya.
Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Bandara Syamsudin Noor, Agus, tak menampik adanya kabut asap hingga jarak pandang maksimal hanya 250 meter. Menurutnya, jarak pandang normal dan aman adalah 500 - 1.000 meter.
Dari Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pemberantasan Penyakit Menular (BTKL PPM) Kalseltengtim di Banjarbaru, tercatat Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) akibat kabut asap masih masuk kategori aman.
"Tingkat kualitas udara yang kita ukur sejak 13-15 September kategorinya sedang, antara 51 dan di bawah 100. Dampaknya belum mengganggu kesehatan manusia," ujar Hamidi, kabag TU BTKL PPM mewakili kepalanya, I Ketut Winasa. tur/niz/sig
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Thursday, October 12, 2006
Kalimantan Berkabut
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment