Selasa, 03 Oktober 2006 01:08:41
Amuntai, BPost
Warga Sungai Pandan yang bermukim di bantaran Sungai Nagara sekitar Pasar Alabio kecewa. Pasalnya, program pengerukan murung (gundukan tanah di tikungan sungai) yang menghambat arus transportasi sungai dan membuat anak sungai di sekitarnya kering jika kemarau, tak masuk dalam program APBD pada ABT 2005-2006.
Suhaimi, anggota DPRD asal Sungai Pandan mengatakan, sebenarnya program tersebut sudah disetujui bersama dalam rapat kerja untuk dikerjakan pada APBD 2006. Tim Dinas PU dan Dispenda juga sudah turun meninjau langsung kondisi murung yang persis di belakang Pasar Alabio itu.
"Setelah APBD disahkan, ternyata program ini ditinggal. Ketika dikonfirmasi, pihak panitia anggaran beralasan tak cukup dana. Padahal ini benar-benar kebutuhan masyarakat dan mendesak untuk dikeruk," kata Suhaimi.
Menurutnya, pengerukan gundukan tanah di muara sungai itu penting, karena menyulitkan angkutan air seperti perahu pengangkut barang menuju sungai besar. Warga sekitar pun kekeringan, sehingga terpaksa menggunakan air keruh yang menyusut untuk kebutuhan mandi dan mencuci.
"Jika murung itu dikeruk, setidaknya air dari induk sungai bisa mengalir ke anak sungai," kata Suhaimi yang Kamis (29/9) lalu kembali meninjau lokasi sungai bersama sejumlah anggota dewan asal daerah pemilihan Kecamatan Sungai Pandan.
Disebutkan, panjang sungai yang perlu dikeruk sekitar 5 kilometer dari Desa Rantau Bujur, termasuk mengeruk gundukan tanah itu.
Kepala Dinas PU HSU Edian Nor Idur saat dikonfirmasi mengakui sudah melaksanakan peninjauan lapangan. Sebenarnya proyek itu sudah disetujui bupati, tapi ternyata di ABT tidak ada. Bupati sudah memberi solusi, mungkin diambil dari pos anggaran lain, jadi bisa dikerjakan tahun ini di penghujung musim kemarau," jelas Edian. han
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Saturday, October 14, 2006
Murung Sungai Batal Dikeruk
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment