Label Cloud

Saturday, October 07, 2006

Kelangkaan Mitan Misterius

Kamis, 07 September 2006 01:34:08

Amuntai, BPost - Meskipun hasilkonfirmasi Komisi B, DPRD Hulu Sungai Utara (HSU) kepada Pertamina menegaskan pasokan minyak tanah (mitan) normal, yaitu 730.000 liter perbulan, namun kelangkaan terus terjadi.

Karena sulit didapat harga bahan bakar ini pun terus melambung mencapai Rp5.000-6.000 perliter.

Hasil temuan anggota DPRD, pihak pangkalan menjual di atas harga eceran nyata (HEN), yaitu Rp3.000- Rp3.500 perliter. Sementara satgas pemantauan dan penegakkan hukum distribusi minyak tanah (PPHDMT) terdiri unsur pemerintah,

DPRD, kepolisian dan LSM Rabu (6/9), mengundang pihak agen dan pangkalan untuk mengklarifikasi data Pertamina, memperoleh data berbeda dari mereka.

Agen H Yunani misalnya, berdasarkan data Pertamina dipasok 164.000 liter. Namun pengecekan tim ke pangkalan di agen itu hanya tersalurkan 134.000 liter.

"Jadi 30.000 liternya ke mana?,"kata Hormansyah, ketua PPHDMT yang juga ketua komisi B.

Demikian juga agen H Aran, dari 190.000 liter perbulan yang dipasok, ternyata di tingkat pangkalan hanya menerima 150.000 liter.

Keterangan agen berbeda dengan keterangan Pertamina. Mereka mengatakan selama beberapa bulan terjadi pengurangan pasokan terutama pada hari-hari libur. Padahal pihak Pertamina kepada Komisi B menegaskan libur atau tidak, mitan tetap dipasok sesuai jatah masing-masing.

"Jadi mana yang benar," kata Junaidi, anggota tim dari Komisi C. Pada pertemuan selama tiga jam lebih itu, beberapa pemilik pangkalan menuturkan, sering jatah yang diterima tidak utuh. Dalam satu tangi, terjadi pemotongan sampai 3-4 drum (1 drum Rp220.000) oleh para sopir pertamina.

"Alasannya kami sendiri tidak jelas," kata Rahmini, dari pangkalan Alabio.

Hamdani anggota DPRD mengemukakan, dari informasi di lapangan ada beberapa agen dan pangkalan menjual mitan keluar daerah.

Pihak pangkalan mengatakan justru pengecerlah yang memanfaatkan situasi dengan membeli setiap hari kemudian dikumpulkan untuk dijual ke luar daerah.

Memperjelas misteri kelangkaan ini, tim meminta seluruh agen dan pangkalan membuat surat pernyataan terkait pasokan yang diterima setiap hari dilampiri delivery order (DO).

Surat itu selain berisi laporan pasokan mitan, juga pernyataan bersedia dituntut secara hukum jika mereka tidak menyampaikan data sebenarnya.

Sementara di Tanjung, Tabalong, antrean panjang kembali mewarnai sejumlah pangkalan minyak tanah, menyusul langkanya pasokan di sejumlah pedagang.

Bahkan beberapa agen mengaku tidak punya stok untuk dijual. Di pangkalan, harga mitantetap Rp2.750 per liter, makanya kalau pasokan dari Banjarmasin datang langsung diserbu warga. Sementara di tingkat eceran mencapai Rp5.000, itu pun barangnya sulit dicari.

"Harga mitan dari pemasok sudah Rp4.500, sehingga terpaksa kita jual Rp5.000 per liter. Jadi untungnya hanya Rp500 per liter," ujar Ita, satu pedagang di Tanjung. Namun ada sejumlah pedagang yang menjual dengan harga Rp4.800 per liternya. han/mia

Copyright © 2003 Banjarmasin Post

No comments: