Jumat, 13 Oktober 2006 00:4
Warga Pedalaman Mulai Menjerit
KEMARAU panjang mulai berdampak. Masyarakay Kalimantan Selatan, terutama yang tinggal di pedalaman mulai merasakan krisis air bersih. Krisis air bersih di daerah pedalaman dilaporkan warga kepada Gubernur Kalsel Rudy Ariffin yang melakukan kunjungan Safari Ramadan ke Kabupaten Balangan.
Kasubdin Dokumentasi Humas Pemprov Kalsel, Zainuddin, Kamis (12/10) mengatakan, Gubernur Rudy Ariffin mendapat laporan sebagian warga terpaksa memanfaatkan air tambak untuk kebutuhan sehari-hari, sebab air sungai atau telaga sudah kering.
Meski di Balangan sudah dibangun Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM), tetapi dari 160 desa yang ada di kabupaten tersebut, baru sekitar 25 persen yang bisa dilayani air bersih PDAM setempat. Sementara yang lain tetap mengandalkan air sungai dan air telaga dan sumber lainnya.
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin ketika berbuka puasa bersama tokoh masyarakat, alim ulama, di Masjid Istiqamah kota Paringin, Rabu malam (11/10) memahami kesulitan masyarakat memperoleh air bersih itu, dan berjanji akan memberikan bantuan sebuah mobil tangki air kepada PDAM setempat sehingga memudahkan pendistribusian air bersih kepada masyarakat yang agak jauh dan terpencil.
Sejumlah warga Balangan menjelaskan bahwa kesulitan air dialami warga yang jauh dari sungai besar, dan persawahan. Mereka tinggal di pegunungan.
Tetapi bagi warga yang tinggal di dekat Sungai Tabalong, Sungai Balangan, serta Sungai Pitap untuk saat ini masih bisa memanfaatkan air sungai untuk keperluan sehari-hari.ant
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Saturday, October 14, 2006
KRISIS AIR BERSIH Melanda KALSEL
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment