Kamis, 05 Oktober 2006 01:06:54
Barabai, BPost
Pengerukan sungai untuk membuat kanal di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) beberapa tahun yang lalu, berdampak kekeringan di tiga desa di Kecamatan Labuan Amas Utara (LAU), yakni Desa Kadundung, Desa Kasarangan, dan Desa Walangka.
Sungai yang membelah tiga desa itu, menurut warga, sebelum pembuatan kanal tak pernah kering, sekarang justru sebaliknya, surut dan hanya menyisakan kedalaman sekitar lima centimeter.
Padahal sekitar 3.000 orang di tiga desa itu bergantung pada sungai tersebut. Terlebih saat kemarau, sumur-sumur kering.
"Kita jadi korban. Kanal itu membawa nilai positif cuma untuk warga perkotaan, kita yang di desa, dekat sungai, kena imbas buruknya," tukas Rahmadi, salah satu warga Desa Kadundung, mengungkapkan kalau pembuatan kanal itu menguntungkan warga di Barabai --ibukota Kabupaten HST-- untuk menanggulangi banjir.
Dia juga mengungkapkan, upaya warga menyampaikan keluhan ke DPRD pun tidak menunjukkan kemajuan, padahal setiap waktu kondisi sungai memprihatinkan.
M Surya, Ketua RT 3 Desa Kadundung mengungkapkan, kondisi tersebut terjadi dalam tiga tahun terakhir. Untuk mendapatkan air, warga berjalan kaki sekitar 1,5 kilometer mencari kanal yang masih ada airnya.
Wakil Ketua DPRD HST, Faqih Jarjani, menyangkal dewan kurang proaktif. "Keluhan warga telah kita jawab, dan permintaan untuk membersihkan sungai telah disampaikan ke eksekutif," katanya.
Dinas Pekerjaaan Umum HST saat akan dikonfirmasi melalui Bagian Prasarana Pengairannya, Rabu (4/10), hanya menyebutkan dalam minggu-minggu mengerjakan pemeliharaan sungai tersebut.
"Ini rutin kita tiap tahun, kami harap warga sabar. Minggu-minggu ini ada pemeliharaan kembali," kata Kasubdin Prasarana Pengairannya, H Mahmud BE. yud
Copyright © 2003 Banjarmasin Post
Label Cloud
Saturday, October 14, 2006
Kanal Penyebab Kekeringan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment